Jakarta (ANTARA News) - Jaringan telekomunikasi baik seluler maupun telepon tetap kabel serta nirkabel di Bengkulu, dan Sumatra Barat pasca gempa bumi berkekuatan 7,9 SR, Rabu, masih berfungsi normal, namun akibat trafik tinggi membuat komunikasi tersendat. Hal itu diungkapkan Kepala Divisi Regional I Sumatra, Muhammad Awaluddin, kepada ANTARA News, di Jakarta, ketika dihubungi melalui telepon seluler. Berdasarkan catatan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) terjadi pukul 18.10:23 WIB, gempa terjadi 10 km di kedalaman laut pada 159 km Barat Daya Bengkulu di titik 4.67 LS - 101.13 BT. Menurut Awaluddin, hingga pukul 19.30 WIB tidak ada laporan kerusakan infrastruktur telekomunikasi milik Telkom Grup (Telkomsel, dan Telkom) di Bengkulu. "Gempa hanya merusak sarana perumahan, dan gedung perkantoran termasuk kantor Telkom. Kalaupun ada infrastruktur telekomunikasi yang rusak namun tidak terlalu menggangu jalur komunikasi," katanya. Sementara itu Manager Corporate Communication PT Telkomsel Suryo Hadiyanto, mengatakan, komunikasi masyarakat baik yang menghubungi dan dihubungi di lokasi gempa, melalui layanan seluler Telkomsel masih berfungsi normal. "Layanan sempat terganggu karena listrik padam di sejumlah lokasi menara pemancar, namun catuan daya langsung dialihkan dengan menggunakan generator listrik yang kita miliki," kata Suryo. Sementara itu, Head of Publc Relations PT Indosat Tbk, Adita Irawati mengatakan, berdasarkan laporan petugas di lapangan infrastruktur telekomunikasi milik Indosat tidak ada yang mengalami kerusakan. "Sejak terjadi gempa, layanan Indosat tetap berfungsi seperti biasa. Kalaupun ada yang tidak tersambung, itu karena banyak pihak yang menggunakan sarana Indosat untuk melakukan koordinasi mencari informasi soal gempa," ujarnya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007