Padang (ANTARA News) - Sejumlah warga Kota Padang, Sumbar, terutama yang berdomisili pada pinggir pantai, Rabu petang dicekam ketakutan sehingga memadati jalan By Pass, satu jalan tembus di kota itu guna menghindari ancaman gelombang tsunami, menyusul terjadinya gempa kuat di Bengkulu beberapa saat sebelumnya. "Saya dan keluarga akan ke kampus Unand," kata warga ditemui di Jalan Andalas, Al, di Padang. Al dan ratusan warga lainnya terlihat memadati Jalan Raya Andalas menuju kampus Unand satu lokasi berada di ketinggian di kota itu. Ratusan warga dengan kendaraan pribadi dan roda dua juga terlihat memadati jalan raya By Pass sehingga menimbulkan kemacetan. Sementara itu, sejumlah warga kini masih terlihat berjaga-jaga di halaman rumahnya sambil menunggu informasi dari pihak terkait. "Kami masih trauma masuk ke dalam rumah karena goncangan gempa itu masih terasa," kata warga di Simpang Anduring, Desmi. Dia mengaku ketakutan dan trauma akan terjadinya gelombang tsunami, karena berdasarkan prediksi Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG), gempa itu berpotensi tsunami. "Saya dan keluarga kini telah siap mengungsi, namun kami masih menunggu informasi," katanya. Sebelumnya BMG menyebutkan, gempa itu berkekuatan 7,9 pada Skala Richter (SR), terjadi pukul 18.10 WIB dengan pusat gempa 159 kilometer arah Barat Daya Bengkulu. Pusat gempa pada kedalaman 10 kilometer dibawah permukaan tanah pada titik koordinat 4,69 Lintang Selatan (LS) dan 101,13 Bujur Timur (BT).(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007