Jakarta (ANTARA News) - Menteri Kesehatan RI Nila F Moeloek mengatakan negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) menghadapi tantangan untuk menyediakan vaksin dan obat yang berkualitas, aman dan halal guna menanggulangi penyakit-penyakit menular dengan tingkat kesakitan dan kematian tinggi.
"Kebutuhan pada vaksin dan obat halal menjadi tantangan dunia Islam," katanya dalam The 1st Meeting of the Heads of National Medicines Regulatory Authorities (NMRAs) from the Organization of Islamic Cooperation Member States di Jakarta, Rabu,
"Melalui forum kerja sama otoritas pengawas obat ini perlu didorong pengembangan produk halal," ia menambahkan.
Ia mengatakan keterbatasan kapasitas produksi dan penyediaan obat-obat esensial juga masih menjadi tantangan negara anggota OKI dalam menghadapi penyakit-penyakit menular, yang pada 2015 merupakan 30 persen penyebab kematian di negara-negara anggota organisasi.
Angka itu, menurut dia, jauh melebihi angka kematian akibat penyakit menular di negara berkembang non-OKI yang tercatat 24 persen maupun di dunia (22 persen).
"Kita prihatin dengan tingginya angka kematian dan kesakitan di banyak negara anggota OKI," kata Nila.
Ia menambahkan negara-negara OKI juga membutuhkan sistem pengawasan obat yang efektif dan kuat, karenanya kerja sama antar-otoritas regulatori di bidang obat perlu diperkuat.
"Islam mewajibkan umatnya tolong menolong. Implementasi nilai ini menjadikan Islam besar. Maka negara-negara OKI agar saling menguatkan sistem kesehatan masyarakat dan kemandirian di bidang obat. Solidaritas juga diperlukan bagi negara miskin dan berkonflik di Timur Tengah. Semoga forum ini berhasil merespons situasi obat saat ini," katanya.
Baca juga:
BPOM perkenalkan produk makanan, obat, dan kosmetik kepada negara anggota OKI
32 negara OKI hadiri pertemuan antar-regulator obat
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018