Jakarta (ANTARA News) - PKS DKI Jakarta menilai pelaksanaan uji kelaikan dan kepatutan (fit and proper test) terhadap dua calon wakil gubernur ibu kota dari partainya tidak diperlukan karena sudah menyalahi komitmen politik antara dua pemimpin partai.
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS DKI Sakhir Purnomo di Jakarta, Rabu, menjelaskan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto telah berkomitmen di hadapan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri dan Presiden PKS?Mohamad Sohibul Iman, bahwa Wakil Gubernur DKI pengganti Sandiaga Uno adalah kader PKS.
"Jadi, `fit and proper test` sesungguhnya tidak relevan dan tidak perlu lagi dilakukan. Apanya lagi yang mau diuji?," kata Sakhir.
Menurut dia, dengan adanya tahapan "fit and proper test" atau uji kelayakan dan kepatutan ini menyebabkan lambannya proses pemilihan wakil gubernur DKI, padahal dinyatakannya kedua cawagub dari PKS ini sudah mempunyai pengalaman dalam tata kelola pemerintahan.
"Dua nama cawagub yang diajukan PKS sudah merupakan hasil keputusan Dewan Pimpinan Tingkat Pusat PKS yang sudah dipastikan memiliki pengalaman mumpuni. Terutama dalam tata kelola pemerintahan, khususnya di bidang keuangan maupun di bidang politik," ujarnya.
Oleh karena itu, DPW PKS DKI Jakarta mendesak DPD Gerindra DKI segera mengesahkan nama dua kader PKS, agar dapat diajukan ke Gubernur DKI untuk diserahkan ke DPRD, terlebih menurut dia warga Jakarta telah lama menunggu kehadiran sosok pendamping Gubernur DKI untuk mengurus Kota Jakarta dengan kekuatan maksimal.
"Nama yang kami ajukan sudah final. Tidak ada penambahan lagi karena dikhawatirkan, semakin lama prosesnya, maka akan berdampak pada pemenangan di level nasional terkait pilpres," ucapnya.
Baca juga: Polemik wagub DKI matikan "mesin" partai PKS
PKS sendiri sudah mantap mengajukan dua nama cawagub sebagai pengganti Sandiaga Uno, yaitu Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu.
Agung Yulianto dikenal sebagai pengusaha, politisi, maupun birokrat profesional. Sebagai politisi, dirinya pernah menjadi Sekretaris Badan Pemenangan Pemilu DPP PKS (2004-2009) dan Sekretaris Umum DPW PKS DKI Jakarta (2014-2020).
Dari sisi birokrat profesional, Agung pernah menjabat sebagai Auditor Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (1990-1996).
Sosok Ahmad Syaikhu pun dikenal punya banyak pengalaman dalam bidang birokrat profesional, dirinya pernah pernah menjabat sebagai Auditor Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (1986-2004).
Sebagai politisi, dirinya juga pernah menjabat Sekretaris Komisi C DPRD Kota Bekasi (2009-2012) dan Wakil Walikota Bekasi (2013-2018).
Baca juga: Mendagri: Pengisian Wagub DKI tidak ada batas waktu
Baca juga: PKS sebut pernyataan M Taufik tidak masuk akal
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2018