Awalnya kita ragu untuk datang ke sini, karena sudah dalam masa pemulihan. Tapi ternyata setelah kita sampai, antusias masyarakat korban bencana ternyata sangat besar sekali

Palu, (ANTARA News) - Rumah Sakit Apung (RSA) Nusa Waluya II dari Yayasan doctorSHARE telah melayani ratusan korban bencana di Kota Palu dan kabupaten sekitar di Pelabuhan Pantoloan Palu.

Setiap harinya, rumah sakit yang setara dengan akreditasi C itu melayani ratusan pasien secara gratis, termasuk melakukan operasi. Hingga pekan kedua beroperasi pada November 2018, rumah sakit itu sudah mengobati sedikitnya 500-an pasien korban bencana alam.

"Awalnya kita ragu untuk datang ke sini, karena sudah dalam masa pemulihan. Tapi ternyata setelah kita sampai, antusias masyarakat korban bencana ternyata sangat besar sekali," kata Kepala Proyek Nusa Waluya II, Stanley Saputra, Selasa, di Palu.

Ia mengatakan untuk membantu korban bencana di Sulteng, dia mendatangkan sebanyak 35 kru medis, 11 dokter spesialis, 15 dokter umum, dua dokter gigi, 10 perawat dan satu medis radiologi.

Sejauh ini, Stanley mengaku tidak menemui kendala yang berarti.

"Kami berharap ke depan dapat bekerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan," katanya.

RSA Nusa Waluya II sendiri merupakan rumah sakit apung ketiga yang dimiliki doctorSHARE, berbentuk kapal tongkang. Pengadaan rumah sakit itu sudah menelan biaya Rp800 miliar.

Rumah sakit itu memiliki fasilitas yang cukup memadai. Terdapat ruang UGD, apotik, ruang operasi bedah umum dan kandungan, ruang pasien untuk menginap, ruang bayi dan alat kelengkapan radiologi.

Rumah sakit itu sendiri akan berada di Kota Palu hingga akhir Desember nanti, untuk selanjutnya kembali berlayar menuju NTT.

Baca juga: Menhan kunjungi rumah sakit apung di Koarmatim
Baca juga: RS Apung tangani kasus menarik di Belitung
Baca juga: TNI berangkatkan kapal rumah sakit ke Lombok
Baca juga: Pemerintah berencana menambah kapal rumah sakit

Pewarta: Fauzi
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2018