Beirut, (ANTARA News) - Hizbullah menyatakan kepada parlemen Lebanon bahwa mereka tidak terlibat dalam serangan roket ke bagian utara Israel, kata Menteri Penerangan Lebanon Tareq Mitri seperti dikutip jaringan televisi Al-Jazeera, Kamis. Pernyataan Hizbullah itu bertalian dengan penembakan roket ke Israel dari Lebanon pada Kamis, yang menimbulkan kekhawatiran bakal meningkatnya kembali ketegangan di kawasan itu. Beberapa kalangan menduga bahwa serangan roket itu dilakukan oleh Hizbullah, yang selama ini menentang keras serangan Israel ke Jalur Gaza. Penasehat Perdana Menteri Lebanon Fouad Seniora, Arief Al-Abed mengatakan kepada Al-Jazeera bahwa Perdana Menteri telah melakukan kontak intensif dengan para pemimpin Lebanon termasuk Komandan Kedua Hizbullah Sheikh Naim Qassem, dan semua pemimpin tersebut telah menyatakan komitmen kepada resolusi Dewan Keamanan PBB 1701. Al-Abed mengatakan PM Seniora meminta Komandan Pasukan Perdamaian sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) di bagian selatan Lebanon untuk mengadakan penyelidikan atas serangan roket tersebut. PM Seniora menyatakan pemerintah Lebanon menolak serangan apapun yang dilancarkan dari bagian selatan Lebanon, juga menolak pelanggaran resolusi DK PBB 1701. "Terdapat kesepakatan secara bulat di Lebanon untuk menolak pelanggaran terhadap resolusi DK PBB 1701," kata Al-Abed. Resolusi DK PBB 1701 telah mengakhiri pertempuran 34 hari antara Hizbullah dan Israel pada 2006, dan melarang agresi apa pun dari sisi mana pun terhadap pihak lain. (*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009