Padang (ANTARA Nes) - Pakar Gempa Universitas Andalas, Badrul Mustapa memperkirakan setelah gempa berkekuatan 4,5 Skala Richter mengguncang Kota Situbundo, Jawa Timur, Senin (10/9), migrasi pusat gempa bisa ke barat dan ke timur dari Situbundo.
"Untuk migrasi pusat gempa bagian barat Situbundo diperkirakan meliputi selatan Jawa dan untuk bagian timurnya yakni bagian barat Sumatera sampai Aceh," kata Badrul Mustapa di Padang, Rabu.
Kota Situbundo, Jawa Timur dua kali dikoyak gempa, mengakibatkan 17 korban luka-luka, 18 unit rumah rusak berat, dan 155 unit rusak ringan. Sebanyak 11 unit sekolah dan lima unit masjid rusak.
Menurut dia, gempa bermigrasi setelah Situbundo, energi yang dilepaskan sampai Pulau Nias dan Kepulauan Mentawai, Sumbar.
Namun juga perlu lebih diwaspadai bagian timur dari Situbundo yakni Flores karena pada tahun 1992 terjadi tsunami besar hingga menghancurkan dua pertiga desa di daerah itu, katanya.
Peristiwa tsunami di Flores tersebut jika dihitung sampai tahun 2007, menurut Badrul, berkisar 15 tahun, satu prediksi tidak memungkinkan terjadi tsunami kembali karena jaraknya terlalu dekat.
"Kita perkirakan bencana yang sama atau tsunami akan terjadi dalam jangka waktu lama," katanya tapi agak ke barat dari Situbundo mungkin akan terjadi agak panjang waktunya.
Ia memperkirakan gempa yang sama untuk agak ke barat dari Situbundo, mungkin baru muncul lagi dalam waktu agak panjang sebab sudah banyak gempa beruntun terjadi di Sumatra dan Jawa dalam dua tahun terakhir.
Artinya, bumi sudah melepaskan energi dalam jumlah cukup banyak, sehingga membutuhkan waktu panjang untuk terjadi gempa.
"Gempa tetap perlu diwaspadai, khusus untuk masyarakat Aceh kita yakin sudah banyak yang paham bagaimana menghadapi pra (tanda-tanda) dan paska terjadi tsunami," katanya.
Ia mengisyaratkan pemerintah segera mengecek bangunan di seluruh wilayah Indonesia yang cukup kuat dan tahan gempa.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007