Direktur Rumah Sakit Pambalah Batung Dr Badrus di Amuntai, Senin, mengatakan keberadaan unit "Hemodialisis" atau unit cuci darah di RSUD Pambalah Batung cukup membantu pasien yang selama ini harus bolak-balik ke rumah sakit luar daerah.
"Setidaknya ada sekitar 25 pasien dari Kabupaten HSU yang berobat cuci darah/himodialisis di rumah sakit di daerah lain seperti ke Banjarmasin, HSS dan Tanjung," ujar Badrus.
Dia mengatakan layanan unit cuci darah ini diharapkan sudah bisa dilaksanakan awal 2019 di mana pihak RSUD Pambalah Batung Amuntai mendapat dukungan dari perwakilan Perhimpunan Nefrologi Indonesia (Pernefri) cabang Jawa Timur-Kalimantan.
Dia juga menyampaikan, perwakilan Pernefri cabang Jawa Timur - Kalimantan sangat senang dengan adanya penambahan unit hemodialisis di seluruh indonesia, termasuk di Kabupaten HSU karena akan memperluas jangkauan dan mempermudah pelayanan cuci darah bagi warga sekitar rumah sakit.
Menurut Badrus, perwakilan Pernefri berjanji akan memberikan bantuan dan dukungan agar keberadaan layanan cuci darah di RSUD Pambalah Batung bisa secepatnya dioperasionalkan.
Keberadaan layanan lima unit cuci darah ini pada Kamis pekan kemarin diresmikan Bupati HSU Abdul Wahid yang hadir bersama Kepala Dinas Kesehatan Agus Fidliansyah.
Bupati HSU sangat berterima kasih dan mengapresiasi kerja keras dari semua jajaran di RSUD Pembalah Batung sehingga mendapatkan Akreditasi Bintang Lima Paripurna.
Ia berharap berbagai kemajuan dan peningkatan layanan Rumah Sakit daerah terus diupayakan agar masyarakat semakin merasakan manfaat pelayanan kesehatan dan berobat yang prima sesuai status akreditasi bintang lima paripurna yang disandang RS Pambalah Batung Amuntai.
Baca juga: RSUD Murjani Sampit siap layani pasien cuci darah
Baca juga: RSUD Haji Makassar akan dilengkapi peralatan hemodialisis asal Jepang
Pewarta: Gunawan Wibisono
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2018