Ada banyak syarat, tapi yang terpenting itu syarat kebersihan ini harus terpenuhi dulu
Makassar (ANTARA News) - Dinas Pertanian dan Perikanan (DP2) Kota Makassar telah merancang pembudidayaan ikan di saluran pembuangan air warga yakni di selokan.
"Program budi daya ikan kita itu sudah berjalan beberapa tahun dan sudah sukses. Kini kami sedang merancang untuk mengembangkan budi daya ikan itu di selokan-selokan," ujar Kepala Dinas Perikanan dan Pertanian Kota Makassar, Abdul Rahman Bando di Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu.
Ia mengatakan rancangannya mengenai budi daya ikan di selokan itu masih akan menunggu waktu karena saat ini syarat untuk pengembangan tersebut belum bisa diterapkan.
Rahman menyebutkan salah satu persyaratan untuk bisa membudidayakan ikan seperti ikan lele adalah terpenuhinya unsur kebersihan.
"Ada banyak syarat, tapi yang terpenting itu syarat kebersihan ini harus terpenuhi dulu baru bisa kita kembangkan budi daya ikan di selokan," katanya.
Dia menyatakan secara keahlian atau sumber daya manusia yang dimilikinya itu, sudah lebih dari cukup untuk memberikan penyuluhan dan pendampingan kepada masyarakat.
Namun drainase kebanyakan warga saat ini belum memenuhi unsur kebersihan tersebut sehingga pihaknya mendorong warga agar bisa lebih menjaga kebersihan dari saluran pembuangan.
"Kalau mau dikonsumsi itu harus memperhatikan unsur airnya, apakah higienis atau tidak, sehat atau tidak karena unsur ini menjadi prioritas utama," terangnya.
Rahman menyebutkan rencana untuk bisa menerapkan budi daya ikan tersebut di selokan akan bisa dilakukan, apalagi saat ini Dinas Pekerjaan Umum (PU) bersama Balai Besar Pompengan Jeneberang sedang menggenjot pembenahan infrastruktur drainase.
"Kalau proyek infrstruktur ini tuntas termasuk pengelolaan air limbahnya, maka rencana pengembangan budi daya ikan di selokan akan segera kita laksanakan," ucapnya.
Baca juga: Budi daya perikanan sangat menjanjikan
Baca juga: Kebutuhan ikan tinggi, KKP dorong ekspor lele
Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018