Markas Besar PBB, New York (ANTARA News) - Duta Besar Marty Natalegawa secara resmi telah memulai tugas sebagai Wakil Tetap RI untuk PBB yang baru, setelah pada Selasa, iabertemu dengan Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon.
Pertemuan tersebut untuk menyerahkan surat kepercayaan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tentang penetapan dirinya sebagai kepala perwakilan RI yang baru untuk PBB.
Sekjen Ban menerima surat kepercayaan di ruang kerjanya, di lantai 38 Markas Besar PBB, New York, dengan menyampaikan penghargaan terhadap peran penting yang saat ini dimainkan Indonesia di dunia internasional.
Saat acara penyerahan, Marty didampingi dua wakilnya, yaitu Duta Besar Adiyatwidi Adiwoso serta juru runding RI di Dewan Keamanan PBB, Dubes Hasan Kleib.
Ketika menerima ANTARA dan The Jakarta Post di kantornya pada Selasa sore (Rabu pagi waktu Indonesia -red) usai penyerahan surat kepercayaan, Marty menyiratkan kegembiraannya akan mulai menjalankan tugas sebagai Wakil tetap RI untuk PBB, dan mengatakan ia sedang menjalani `saat-saat terbaik`.
"Yang menggembirakan, saya mewakili Indonesia ketika Indonesia berada pada `saat-saat terbaik`, yaitu saat Indonesia sudah berubah menjadi negara yang demokratis," ujar mantan Dubes RI di London itu.
Hal itu pulalah yang disampaikannya kepada Ban Ki-moon ketika menyerahkan surat kepercayaan.
"Saya katakan kepada beliau, Indonesia datang sebagai negara yang berubah, yaitu negara demokratis dan juga negara yang mampu memberikan sumbangan dalam upaya mengatasi berbagai masalah dunia," ujar Marty.
Dalam kesempatan itu, Marty juga menyampaikan kepada Ban ucapan salam dari Presiden Yudhoyono, yang menyatakan tekad Indonesia untuk terus mendukung upaya Sekjen PBB memajukan prinsip-prinsip multilateralisme.
Melalui Marty, Ban Ki-moon menyatakan apresiasinya terhadap peran penting Indonesia di PBB saat ini, termasuk tugas Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan serta tuan rumah penyelenggaraan Konferensi Bali soal Perubahan Iklim pada Desember mendatang.
Indonesia 13-14 Desember 2007 akan menjadi tuan rumah sidang antar-pihak Konvensi PBB tentang perubahan Perubahan Iklim (United Nations Framework Convention on Climate Change/UNFCCC), yang akan dihadiri oleh utusan lebih dari 180 negara.
"Rencana partisipasi Bapak Presiden (Yudhoyono) pada pertemuan tingkat-tinggi tentang Perubahan Iklim (di Markas Besar PBB, New York, red), saya katakan sebagai wujud dari perhatian pribadi dan komitmen politik beliau dalam upaya mengatasi masalah perubahan iklim dunia," ujar Marty. (*)
Copyright © ANTARA 2007