Manado (ANTARA News) - Prada Merdi Arunda (23), anggota TNI-AD Yonif 405 Kodam IV Diponegoro yang dituduh telah pembunuh seorang mahasiswa politeknik kesehatan Manado, Selasa pagi nekad bunuh diri dengan melompat dari menara stasiun TVRI Manado. Komandan Detasemsn Polisi Militer VII Wirabuana Manado, Letkol CPM Subur Pambudi kepada ANTARA News menyatakan, sebelum bunuh diri sekira pukul 05.20 WITA, Merdi diduga telah membutun Dina Ngala, mahasiswa Politeknik Kesehatan jurusan keperawatan, pada hari sebelumnya. Tersangka yang masih dalam pengejaran aparat polisi militer itu bunuh diri dengan melompat dari menara stasiun TVRI Manado yang berketinggian sekitar 40 meter, katanya. Akibatnya, sejumlah bagian tubuh tentara berpangkat prajurit dua itu mengalami luka, seperti bagian wajah, kepala, tangan dan kaki, sehingga ia tewas di tempat, katanya. Pada Senin sekitar pukul 07.30 WITA, tersangka membunuh mahasiswa berumur 18 tahun warga Kelurahan Pall 2 Lingkungan IX, Kecamatan Tikala, Kota Manado itu. Pembunuhan tersebut terjadi di sekitar kampus Politeknik Kesehatan Malalayang, Manado, dan korban menderita sejumlah luka akibat tikaman benda tajam tersangka. Korban dilarikan ke rumahsakit Prof Kandapou, Malalayang, Manado, namun nyawanya tidak tertolong akibat lukanya. Tersangka setelah melakukan pembunuhan tersebut melarikan diri dan pada Selasa pagi ditemukan tewas setelah melompat dari menara TVRI di Kelurahan Banjer, Manado.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007