Kuala Lumpur (ANTARA News) - Sime Darby, sebuah perusahaan raksasa Malaysia dan Touch Matrix, sebuah perusahaan daerah kerajaan negeri Pahang Malaysia, langsung mengadakan pertemuan lanjutan setelah Pemda DKI Jakarta melakukan promosi dan menawarkan investasi di sektor pembangkit energi dan gas. "Kami memang fokus menawarkan investasi bagi pemodal Malaysia ke Jakarta yakni investasi di sektor energi dan gas," kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKMD) DKI Jakarta Sukri Bei, ketika melakukan road show ke Malaysia, di Kuala Lumpur, Selasa. Seusai presentasi, Sime Darby dan Touch Matrix melakukan pertemuan bisnis khusus untuk mendapatkan gambaran mengenai proyek pembangkit listrik yang ditawarkan Pemda DKI. Sime Darby, BUMN konglomerat, selain menguasai industri kelapa sawit juga mempunyai bisnis pembangkit listrik di Port Dickson dengan kapasitas 440 MW, di JanaUrus PDP Sdn Berhad dan Laem Chabang Power Co Ltd (LCP) yang memasok listrik di kawasan industri di Thailand. DKI Jakarta, menurut Sukri Bei, akan membutuhkan pasokan listrik 4.000 MW untuk mendukung pengoperasian monorail, LRT, dan pembangunan properti hasil reklamasi di pantai Utara. Selama ini pasokan listrik ke Jakarta dipasok dari luar. Berdasarkan pengalaman selama ini, Pemda DKI Jakarta merasa perlu membangun pembangkit energi di wilayahnya sendiri. Selain itu, Pemda DKI juga mengundang investor Malaysia untuk menanamkan modalnya di bidang gas karena pemerintah Indonesia dan industri mobil akan menghentikan produksi mobil berbahan bakar minyak dan menggantikannya dengan gas secara bertahap. Dalam rangka meningkatkan pembangunan yang ramah lingkungan, menekan penggunaan bahan bakar minyak untuk kendaraan, dan mendorong penggunaan energi gas yang banyak dimiliki Indonesia maka pemerintah akan mengarahkan penggunaan energi gas di masyarakat. "Oleh karena arah kebijakan industri ke sana maka kami menawarkan investasi gas kepada investor Malaysia. Apalagi 43 persen investasi Malaysia mengarah kepada investasi di sektor pembangkit energi dan produksi gas," kata Sukre Bei, mantan Kadinas UKM dan Koperasi DKI. Sedangkan road show di Singapura belum lama ini, Pemda DKI memfokuskan penawarannya kepada sektor properti, dan road show ke Australia akan menawarkan investasi di pengolahan limbah dan sampah. "Kepada investor Malaysia, kami juga menawarkan investor Malaysia untuk masuk ke sektor pengolahan sampah untuk dijadikan energi. Kami berharap dapat memasok energi baru sekaligus menanggulangi masalah sampah di Jakarta," katanya. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007