Bagdad (ANTARA News) - Sembilan tentara Amerika Serikat tewas di Irak, termasuk tujuh dalam kecelakaan kendaraan di Bagdad hari Senin, kata tentara. Sebelas tentara lain cedera akibat kejadian itu, sementara dua tahanan --yang diangkut tentara tersebut-- tewas, kata tentara, dengan menambahkan bahwa tahanan ketiga cedera. "Penyebab kecelakaan itu masih diselidiki," kata tentara tanpa merinci. Satu tentara lain tewas akibat kecelakaan saat kendaraannya terbalik hari Senin di timur Bagdad, kata tentara dalam pernyataan terpisah seperti dikutip AFP dan DPA. Dua tentara lain cedera akibat kejadian tersebut. Tentara juga mengumumkan kematian satu serdadu lain akibat luka dari tembakan roket pejuang pada rondanya di propinsi Kirkuk, Irak utara. Tentara itu tewas hari Minggu. Satu tentara lain cedera akibat serangan tersebut, kata tentara. Kematian terkini itu membuat jumlah tentara Amerika Serikat tewas di Irak sejak serbuan Maret 2003 menjadi 3.760 orang, kata hitungan kantor berita Prancis AFP berdasarkan atas angka Pentagon. Jumlah tentara Amerika Serikat di Irak dapat berkurang menjadi 130.000 orang sampai musim panas mendatang, jumlah sebelum penambahan pada tahun ini, tapi terlalu dini menyatakan waktu jumlah tentara itu akan berkurang, kata jenderal Amerika Serikat di Irak hari Senin. Jenderal David Petraeus, yang menghadapi anggota parlemen dari partai Demokrat dan banyak pemberi suara Amerika Serikat penuntut pengakhiran segera keterlibatan negara itu di Irak, menjabarkan jalur penempatan jumlah tentara, yang lebih rendah tanpa membahayakan peningkatan keamanan, yang ia katakan sedang berlangsung. Petraeus tampil dalam dengar pendapat di Kongres, yang dipandang sebagai kesempatan penting dalam perdebatan Amerika Serikat mengenai perang tersebut. Presiden Amerika Serikat George W Bush telah berikrar akan melanjutkan perang itu, tapi banyak anggota utama partai Demokrat, yang menguasai kedua majelis di Kongres, menyatakan perang tersebut harus diahiri. Ketika berbicara mengenai perang itu, yang telah menewaskan lebih dari 3.700 prajurit Amerika Serikat dan puluhan ribu orang Irak, Petraeus mendukung kuat keputusan Bush menambah 30.000 prajurit pada tahun ini.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007