BCA kali ini memberikan dana sebesar Rp850 juta pada United Nations International Children’s Emergency Fund (UNICEF) untuk Pendidikan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD HI) di Kabupaten Sorong dan Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat.
Khusus di bidang pelestarian lingkungan, BCA memberikan donasi sebesar Rp504 juta untu penanaman mangrove di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten, yang ditangani oleh World Wide Fun for Nature (WWF).
“Kerja sama antara BCA dan UNICEF tersebut menitikberatkan pada pengembangan kualitas anak usia dini di Indonesia serta kerja sama dengan WWF menitikberatkan pada upaya reforestasi kawasan mangrove kritis di Taman Nasional Ujung Kulon melalui program kolaborasi BCA dan WWF, NEWtrees,” ungkap Direktur BCA Subur Tan dalam acara penyerahan donasi secara simbolis di Jakarta, Jumat.
Chief of Private Fundraising and Partnership UNICEF Indonesia Gregor Henneka mengatakan,“Kami memang fokus pada perkembangan anak usia dini karena mereka kurang mendapatkan perhatian. Kedua, alasan memilih Papua karena memang lokasi tersebut jauh dari perhatian. Sehingga, menjadi tantangan tersendiri bagi kami untuk memberikan perhatian terhadap kondisi mereka.”
Kerja sama BCA dengan UNICEF ini bertujuan untuk membantu Pemerintah Provinsi Papua Barat dan kabupaten terpilih, yakni kabupaten Sorong dan Raja Ampat untuk mengoperasikan Peraturan Pemerintah 60/2013 tentang Pengembangan Anak Usia Dini Holistik-Integratif.
“Melalui kerja sama ini, kami berharap terciptanya penguatan koordinasi antar instansi pemerintah yang relevan mulai dari Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Badan Pemberdayaan Masyarakat Kampung, serta instansi terkait lainnya untuk pembuatan alternatif model PAUD berbasis masyarakat yang sesuai dengan konteks Tanah Papua,” urai Subur.
Sementara itu, BCA bersama WWF juga melakukan penanaman mangrove di Taman Nasional Ujung Kulon, yakni Rhizopjora apiculate, Rhizophora stylosa, dan menyusul jenis lannya, yaitu Avicennia sp. Hingga kini, jumlah batang pohon yang telah ditanam adalah 7.650 batang di 153 cluster dan penanaman akan dilanjutkan hingga akhir Desember 2019.
“Dukungan BCA untuk merehabilitasi kawasan mangrove di Ujung Kulon ini sangat penting bagi pelestarian Badak Jawa. Ekosistem mangrove ini berfungsi melindungi habitat Badak Jawa dan memastikan semenanjung di ujung Barat pulau Jawa ini tidak terputus, sehingga populasi badak dapat bermigrasi dan bertahan hidup,” ujar Direktur Konservasi WWF-Indonesia Lukas Adhyakso.
Diakui oleh Executive Vice Presidet Corporate Social Responsibility (CSR) BCA Inge Setiawan bahwa CSR ini merupakan bagian dari pilar sinergi yang fikus pada pendidikan dan lingkungan hidup.
“Tahun ini, dana CSR BCA tahun ini sekitar 60 miliar yang terbagi pada tiga pilar utama, yakni solusi cerdas, fokus pada pendidikan. Lalu, solusi bisnis unggul untuk peningkatan komunitas dan kesejahteraan masyarakat. Kemudian, sinergi yang terdiri dari budaya, lingkungan hidup, kegiatan empati, kesehatan, dan olahraga. Ke depan, kami pastikan akan meningkat dana CSR,” ucap Inge.
Ia mengatakan bahwa anggaran dana CSR pada tahun depan akan ada penambahan biaya tak terduga.
“Seperti tahun ini ada dana CSR untuk Palu dan Lombok. Tahun depan, kami akan cadangkan dana CSR lebih besar lagi. Kami belum tentukan prosentasenya berapa penambahannya,” ujar Inge.
Subur menimpali,”Untuk anggaran dana CSR tahun ini sudah dianggarkan pada tahun lalu. Untuk dana CSR tahun depan itu belum selesai. Nanti, kami akan masukkan dana CSR dalam RBB (Rencana Bisnis Bank), termasuk belanja modal, kenaikan suku bunga, dan lain-lain, yang rencanakan akan selesai pada 30 November mendatang.”
Baca juga: BCA catat pertumbuhan kredit 17,3 persen triwulan III-2018
Baca juga: BCA kantongi laba Rp16,8 triliun kuartal III
Pewarta: Anggarini Paramita
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2018