“Mereka adalah sosok yang sangat luar biasa”, kata Sesjen MPR Ma’ruf Cahyono dalam siaran pers yang diterima Antara Jakarta, Jumat.
Protokoler digambarkan sebagai insan-insan yang serba tahu sehingga saat ditanya apa saja bisa menjawab.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam Forum Koordinasi Protokoler Tahun 2018 yang berlangsung hingga 16 November 2018, di Gedung Nusantara V, Komplek Gedung MPR/DPR/DPD”, Jakarta.
Menurutnya, koordinasi dan komunikasi merupakan tindakan yang membuat kita mempunyai makna. “Komunikasi dan koordinasi membuat hidup kita menjadi tersambung dengan yang lain”, tuturnya.
Ma’ruf Cahyono berharap dalam pertemuan tersebut terjadi sharing mengenai keprotokolan. Diakui meski ada aturan umum mengenai keprotokolan namun masing-masing lembaga memiliki keprotokolan tersendiri dengan karakteristik yang ada. Di sinilah perlu ada sharing sebab ada aturan keprotokolan yang belum dipahami pihak yang lain.
Keprotokolan diatur dalam regulasi yang bertujuan untuk menempatkan orang pada posisi dan rasa hormat. Di MPR sendiri keprotokolan termaktub dalam UU. No. 17 Tahun 2014 dan Tata Tertib MPR. Sementara lembaga lain punya aturan protokol sendiri. Dari semua aturan yang dimiliki masing-masing lembaga, maka perlu disinergikan sehingga bisa mengakomodir semua tanpa menimbulkan masalah di lapangan.
Hal seperti ini perlu dibicarakan dan dibahas sehingga selepas forum ini menghasilkan rekomendasi keprotokolan yang mampu memberi layanan yang bisa memuaskan semua pihak. Untuk itulah maka keprotokolan harus didukung dengan regulasi yang dipahami semua sehingga perlu komunikasi antar protokoler.
Ma’ruf Cahyono juga berharap agar rekomendasi atau keputusan bersama bisa ditindaklanjuti dengan pertemuan selanjutnya secara intensif untuk mensinergikan semua yang terlibat dalam keprotokolan.(KR-AMS)
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Jaka Sugiyanta
Copyright © ANTARA 2018