Sungailiat, Babel (ANTARA News) - Jenazah korban pesawat Lion Air JT 610, Muhamad Syafei (45) yang bekerja sebagai staf Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), dkebumikan pihak keluarga di tempat pemakaman umum desa tempat asalnya.

"Semoga amal ibadah beliau semasa hidupnya diterima Allah SWT, atas nama masyarakat dan pemuda Desa Baturusa memaafkan segala kesalahan almarhum," kata Perwakilan Tokoh Masyarakat Desa Baturusa, Ahmad, di Sungailiat, Jumat.

Dia mengatakan, almarhum warga Desa Baturusa, Kecamatan Kerawang, Kabupaten Bangka itu merupakan sosok ustadz yang patut diteladani oleh masyarakat.

Sementara itu, Perwakilan Sekretariat DPRD Provinsi Babel, Rudi, mengatakan pihaknya menerima jenazah di Bandara Depati Amir secara resmi sekitar pukul 07.20 WIB. Sebelumnya jenazah dibawa dengan Lion Air JT 216 berangkat dari Jakarta sekitar pukul 06.10 WIB.

"DPRD Babel turut berbelasungkawa yang mendalam kepada keluarga atas berpulangnya rekan kami ini," kata Rudi.

Dia mengatakan, almarhum merupakan teladan bagi semua staf di DPRD Babel, sering memberikan pencerahan kepada pegawai serta memberikan dampak yang luar biasa bagi pegawai terutama dengan mengingatkan pegawai untuk beribadah.

Jenazah korban berhasil diidentifikasi TIM DVI Mabes Polri berdasarkan tes DNA yang dicocokkan dengan DNA keluarga di antaranya kakak, adik dan anaknya.

Mantan Wakil Ketua DPRD Babel, Amri Cahyadi, mengatakan sangat mengenal almarhum, baik sebagai staf di DPRD Babel atau pun teman di masyarakat.

"Almarhum sosok yang menjadi teladan bagi rekan-rekan kerja di DPRD Babel, patuh atas perintah atasan serta rajin ibadah," kata Amri.

Ditambahkannya, kepada TIM DVI Mabes Polri diharapkan dapat segera mengidentifikasikan jenazah anggota DPRD Babel maupun korban lainnya, sebab pihak keluarga sangat berharap korban dapat dikebumikan dengan layak.

Baca juga: RS Polri simpan jenazah WNA korban JT 610
Baca juga: RS Polri sudah periksa 195 kantong jenazah korban JT 610

Pewarta: Kasmono
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018