Jakarta (ANTARA News) - PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) akan melakukan akuisisi lahan di empat lokasi yakni kawasan Rasuna Epicentrum Kuningan, kawasan Bogor Nirwana Reseidence, Ubud Bali dan Balikpapan dengan nilai total sebesar Rp1,038 triliun. "Sumber dana akuisisi ini berasal dari kas internal perseroan yang rencana semula dialokasikan untuk modal kerja bagi proyek-proyek yang sedang dikerjakan," kata Sekretaris Perusahaan ELTY, Nuzirman Nurdin di Jakarta, Selasa. Nuzirman mengatakan, di kawasan Rasuna Epicentrum Kuningan lahan yang diakuisisi seluas 8,8 hektare dengan harga Rp9,6 juta per meter persegi sehingga total nilai pembelian mencapai Rp844,8 miliar. "Dengan akuisisi tanah ini, total luas pengembangan Bakrieland di Rasuna Epicentrum menjadi sekitar 53,5 hektare dengan cadangan lahan (land bank) seluas 17,4 hektare. Sedangkan di sekitar kawasan Bogor Nirwana Residence perseroan membeli tanah seluas 400 hektare dengan nilai akuisisi sebesar Rp175 miliar. Sehingga, total luas pengembangan mencapai 500 hektare dengan cadangan lahan sekitar 430 hektare. Sementara itu, Bakrieland juga akan mengakuisisi tanah seluas 4,2 hektar di Ubud Bali senilai Rp15 miliar dan seluas 2,8 hektare di Jl. Marsma Iswahyudi Balikpapan. "Akuisisi tanah di kawasan Rasuna Epicentrum milik PT Superwish Perkasa dan PT Bumidaya Makmur dan kawasan Bogor Nirwana ini merupakan transaksi material sehingga harus meminta persetujuan para pemegang saham dalam RUPSLB (rapat umum pemegang saham luar biasa)," tuturnya. Dia menambahkan perseroan tidak mengalami kesulitan untuk mendapatkan dana pinjaman dalam rangka meningkatkan kinerja dan menyelesaikan proyek-proyek perseroan yang semuanya berada pada lokasi utama. "Pasalnya, saat ini perseroan memiliki ekuitas di atas Rp4 triliun, utang bank dengan beban bunga yang rendah sekitar Rp50 miliar serta posisi net gearing ratio (perbandingan netto antara utang dan modal) negatif," katanya. Menurutnya, Bakrieland telah menerima beberapa penawaran untuk mendapatkan pinjaman modal kerja dari berbagai lembaga keuangan baik dari dalam maupun luar negeri. Sementara itu dalam RUPSLB diputuskan untuk peningkatan modal dasar dari Rp2,8 triliun menjadi Rp10 triliun. Hal ini mengingat saham dalam portepel yang sangat minim dan juga untuk mengantisipasi potensi pertumbuhan perseroan ke depan. Selain itu, Bakrieland Development juga memutuskan untuk mengubah penggunaan dana hasil penerbitan umum terbatas (right issue) III senilai Rp2,7 triliun untuk pengembangan anak usaha. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007