Singkawang barat merupakan salah satu dari lima area yang berpotensi menjadi lapangan migas baru, dimana data-data penelitian dan pengkajiannya dipaparkan dalam seminar migas 2018 bertajuk "Berburu Lapangan Migas Baru di Indonesia".

Jakarta (ANTARA News) - SKK Migas segera menindaklanjuti lapangan Migas di Singkawang Barat, Kalimantan setelah dinilai potensial dan memiliki prospek bagus.

"Ini potensial dan bagus untuk ditindaklanjuti ke depannya sebagai prototipe yang baru, karena selama ini kita tidak pernah menyentuh hal tersebut dan akibatnya kalau kita masih bermain dengan yang klasik sudah tidak ada di wilayah Indonesia Barat," ujar Tenaga Ahli SKK Migas Awang Harun Satyana di Jakarta, Kamis sore.

Dia lebih lanjut menjelaskan bahwa kita harus bermain di area-area migas yang baru, salah satunya Singkawang. Dirinya melihat area ini memiliki struktur-struktur di bawah permukaan yang bisa menjebak cadangan Migas.

"Dari data seismik kami melihat ada kemungkinan struktur-struktur yang bisa menjebak hidrokarbon. Kemudian mereka (peneliti) melakukan penelitian geologi lapangan, mengambil dan menganalisis sampelnya lalu ternyata menemukan adanya batu-batuan yang bisa menghasilkan minyak walaupun dalam bentuk singkapan," kata Awang.

Singkawang barat merupakan salah satu dari lima area yang berpotensi menjadi lapangan migas baru, dimana data-data penelitian dan pengkajiannya dipaparkan dalam seminar migas 2018 bertajuk "Berburu Lapangan Migas Baru di Indonesia".

Selain Singkawang, empat area berpotensi menjadi lapangan migas baru lainnya adalah Boka dan Agats barat di Papua, Kutai basin di Kalimantan, serta Banyumas basin di Jawa Tengah.

Seminar Migas 2018 yang dibuka secara resmi oleh Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar ini digelar dalam rangka untuk menyebarluaskan informasi geologi dan hasil kerja yang telah dicapai khususnya di wilayah-wilayah yang memiliki potensi ditemukannya lapangan migas baru.

Selain itu diharapkan hasil penemuan terhadap prospek lapangan-lapangan migas baru ini dapat membantu mengatasi produksi minyak bumi Indonesia sekitar 775 ribu BOPD (Barrels Of Oil Per Day) yang semakin menurun, sehingga tidak bisa memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri yang mencapai 1,6 juta BOPD.

Baca juga: SKK Migas: Perusahaan Indonesia harus temukan cadangan besar baru

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2018