Jakarta (ANTARA News) - Menyambut datangnya bulan suci Ramadhan, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menggelar pertandingan sepak bola silaturahim dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU) yang mengundang banyak tokoh politik dan pemerintahan di dua organisasi massa Islam terbesar di Indonesia tersebut. Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin saat menerima kunjungan fungsionaris PKS di kantornya di Jakarta, Selasa, mengatakan bahwa dirinya sendiri yang mengundang tokoh-tokoh nasional itu untuk berpartisipasi dalam pertandingan tersebut. Din Syamsuddin sendiri akan berperan sebagai kapten kesebelasan Muhammadiyah dan anggotanya diantaranya Mensesneg Hatta Radjasa, Mendiknas Bambang Sudibyo dan Mennegpora Adhyaksa Dault yang biasa sebagai striker serta tokoh lainnya. "Wapres Jusuf Kalla juga telah kita undang untuk melakukan tendangan bola yang pertama," kata Din. Namun, menurut Din, Jusuf Kalla yang juga Ketua Umum Partai Golkar itu dalam jawabannya melalui SMS lebih memilih sebagai wasit pertandingan menjelang Ramadhan itu. Tokoh-tokoh lainnya dari NU yang telah menyatakan konfirmasinya akan berpartisipasi dalam pertandingan itu diantaranya Menkop dan UKM Suryadharma Ali, Menhut MS Kaban, Menkominfo M Nuh, dan Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar. Sementara dari kalangan sekjen parpol yang akan berpartisipasi diantaranya adalah Sekjen PAN Zulkifli Hasan dan Sahar Hasan (PBB). Sedangkan Ketua MPR Hidayat Nurwahid yang turut hadir dalam pertemuan di kantor PP Muhammadiyah tersebut telah menyatakan kesediaannya langsung kepada Din Syamsuddin. Dalam pertandingan yang akan dimulai pukul 13.30 di lapangan sepak bola Trunojoyo Mabes Polri di kawasan Blok M, Rabu (12/9) itu, Din mengatakan, aturan pertandingannya akan bebas saja. "Artinya bebas disini para pemain bebas untuk keluar atau masuk arena," katanya. Mengenai kostum, Din telah berpesan agar warna kostum tersebut tidak berasosiasi dengan salah satu parpol. "Tapi ternyata untuk menentukan warna kostum ternyata sulit dan akhirnya diputuskan untuk menggunakan saja kostum PSSI," ujarnya. Selain itu, secara bergurau Din mengatakan bahwa pertandingan nanti juga akan diatur skornya agar tidak ada tim yang menang atau kalah. "Kalau ada yang kemasukkan, maka tim lainnya akan diberi kesempatan untuk membuat gol balasan," katanya. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007