Jakarta (ANTARA News) - DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) melakukan kunjungan silaturahmi kepada Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Din Syamsuddin untuk menjalin hubungan yang lebih erat lagi antara Muhammadiyah dengan partai itu. "Kalau mau masuk Ramadhan seperti ini ada tradisi baik di kalangan kita yaitu mendatangi orang yang lebih tua. Kami minta maaf jika selama ini PKS banyak melakukan hal-hal yang kurang berkenan kepada siapapun" kata Presiden PKS Tifatul Sembiring saat beraudiensi dengan Din Syamsuddin di Kantor PP Muhammadiyah Jakarta, Selasa. Dikatakannya bahwa tradisi di internal PKS tersebut dimaksudkan agar setiap masuk bulan suci umat Islam, PKS dan warganya sudah lebih bersih dan bisa lebih khusuk dalam menjalankan amaliah Ramadhan-nya. Dalam kesempatan itu, Tifatul juga menyampaikan keputusan Dewan Syariah Pusat PKS bahwa mulai tahun 2007 ini partai itu tidak lagi menetapkan 1 Ramadhan, Idul Fitri maupun Idul Adha, seperti yang dilakukan pada masa-masa sebelumnya. "Hal ini untuk meminimalisir perbedaan di antara organisasi Islam tentang penentuan tanggal-tanggal tersebut," katanya. Jadi, katanya, biarlah Muhammadiyah dan NU saja yang sering berbeda pendapat sementara PKS tidak ingin menjadi pihak ketiga yang ikut-ikutan menentukan tanggal. Selain itu, kepada Din, Tifatul juga menjelaskan tentang banyaknya selebaran gelap yang mengatasnamakan partainya yang isinya mengadu domba antara PKS dengan ormas Islam lainnya. "Kita, PKS tidak pernah membuat selebaran seperti itu. PKS tidak pernah mengeluarkan edaran yang berisi bahwa PKS mengharamkan maulid, tahlil dan `barjanzi` (lantunan doa bersama)," katanya. Juga ada fitnah lain yang menyebutkan bahwa PKS mau merebut masjid-masjid dan lembaga lain yang dimiliki ormas Islam. "Tidak ada program seperti itu di PKS dan tidak ada instruksi seperti itu. Keji sekali," kata Presiden PKS seraya menambahkan bahwa PKS tidak ingin umat Islam terpecah belah akibat propaganda hitam tersebut. Dalam pertemuan itu, Tifatul didampingi oleh mantan Presiden PKS Yang kini Ketua MPR Hidayat Nurwahid dan fungsionaris PKS lainnya seperti Untung Wahono, Sohibul Iman dan Mardani.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007