Jakarta, (ANTARA News) - PT Pertamina (Persero) bersama perusahaan Migas asal Rusia, Rosneft Oil Company secara bersama akan membangun sekaligus mengoperasikan kilang minyak baru yang terintegrasi dengan Kompleks Petrokimia (New Grass Root Refinery and Petrochemial/NGRR) di Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
"Pemerintah telah menentukan lokasi pembangunan kilang (refinery) di Tuban, Jawa Timur. Penentuan lokasi di Tuban tersebut sudah melalui kajian dan pertimbangan yang menyeluruh, baik lokasi, topografi, juga pertimbangan studi kebumian. Namun sudah beberapa tahun ini kami mendapat laporan juga masalah pembebasan lahan yang tidak mudah," ujar Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan dalam informasi tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Rabu.
Hingga kini rencana pembangunan kilang tersebut terkendala masalah pembebasan lahan. Untuk mempercepat penyelesaian pembebasan lahan tersebut Pemerintah meminta PT Pertamina (Persero) untuk kembali mengirimkan tim agar penyelesaian pembebasan lahan dapat diselesaikan segera sehingga pembangunan kilang dapat mulai dilaksanakan.
Agar permasalah lahan cepat terselesaikan, Pemerintah meminta kepada PT Pertamina segera mengirimkan tim kembali untuk menyelesaikan permasalahan lahan tersebut. "Jika tidak bisa diselesaikan terpaksa harus pindah lokasi pembangunan kilangnya," lanjut Jonan.
Sementara itu, Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati mengakui, pembebasan lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan kilang seluas 800 hektar masih menjadi kendala. Di lokasi rencana yang akan dibangun kilang ada lahan milik Kementerian Lingkungan Hidup seluas 350 hektar, sementara sisanya milik masyarakat.
"Sejak tiga tahun terakhir sudah banyak langkah yang telah dilakukan Pertamina untuk menyelesaikan masalah pembebasan lahan, dan guna menindaklanjuti permintaan Menteri ESDM agar Pertamina kembali mengirimkan tim untuk menyelesaikan pembebasan lahan, maka dalam bulan ini segera kita akan kirim tim lagi untuk menyelesaikan masalah lahan ini," jelas Nicke.
Nicke menambahkan, Pertamina sangat berkeinginan kuat untuk membangun kilang di Tuban karena dilokasi tersebut sudah ada Kompleks Petrokimia sehingga dapat diintegrasikan. Rencana pembangunan kilang di Tuban ini sudah direncanakan sejak tahun 2016.
"Pemerintah ingin sekali kilang ini dibangun untuk mengurangi impor bahan bakar minyak untuk menutupi kebutuhan konsumen didalam negeri, karena itu kita tidak bisa menunggu lagi. Kita segera lakukan lagi pembahasan dengan Pemerintah Daerah disini agar dapat segera diambil keputusan," lanjut Nicke.
Pembangunan Kilang Minyak Tuban adalah proyek pembangunan kilang minyak baru dengan kapasitas produksi 300 ribu barel per hari yang akan dibangun di Tuban, Jawa Timur. Perencanaan pembangunan Kilang Minyak Tuban akan menggunakan konfigurasi petrokimia (terintegrasi dengan PT Trans Pacific Petrochemical Indotama). Pembangunan kilang Tuban oleh Pertamina dan Rosneft diperkirakan akan menelan biaya sekitar 15 miliar dolar AS. ***1***
Baca juga: Pembangunan Kilang Tuban-Bontang butuh 1.300 insinyur
Baca juga: Pembangunan kilang Tuban perkuat ketahanan energi
Baca juga: ESDM: Rosneft di Tuban karena tidak banyak tuntutan
Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2018