Jakarta (ANTARA News) -- Dalam rangka peringatan 60 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Jepang, kedua negara menyelenggarakan forum sektoral untuk membahas kerjasama pengembangan energi baru terbarukan (EBT) lewat perhelatan Japan-Indonesia Business Forum for Energy Efficiency, Conservation, and Renewable Energy (JIBF) di Jakarta, Rabu. Event ini diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE).
Lewat forum ini, Jepang memperkenalkan teknologi hemat energi dan EBT guna membantu menyelesaikan isu energi di Tanah Air. Pertemuan ini juga merupakan realisasi dari dokumen action plan yang dihasilkan pada pertemuan the 5th Indonesia-Japan Energy Forum, yang telah dilaksanakan di Tokyo, Jepang, pada tanggal 8 Mei 2018.
“Kami paham bahwa masih ada tantangan dalam hal teknologi untuk mengembangkan EBT di Indonesia, dan peningkatan teknologi tersebut dapat dilakukan di tingkat domestik. Jepang memiliki teknologi yang maju dan mumpuni di bidang ini, dan Indonesia dapat belajar dari pengalaman dan kepiawaian Jepang yang sudah terbukti dan terpercaya” ungkap Direktur Aneka Energi dan Energi Terbarukan Harris dalam sambutannya.
Masyarakat Indonesia kini telah mulai memiliki kesadaran mengenai pentingnya menggunakan energi dengan bijak dan efisien. Kesadaran akan perlunya menggunakan teknologi ramah lingkungan pun telah semakin meningkat, demi masa depan yang lebih baik.
Harris menambahkan, peningkatan kerjasama antara Indonesia dan Jepang tentunya akan meningkatkan perekonomian masyarakat kedua negara, sebagaimana pula meningkatkan kemampuan dalam hal manajemen energi dengan menekankan prinsip ramah lingkungan dan berkelanjutan.
“Tidaklah berlebihan jika kita mengumpamakan situasi saat ini di Indonesia sebagai ‘laboratorium’, tempat dimana kita dapat meneliti dan mengembangkan sektor EBT, yang dapat memberikan manfaat di masa mendatang, tidak hanya bagi Indonesia dan Jepang, namun juga bagi dunia” imbuhnya.
Sementara itu, Managing Director Energy Conservation Center Japan (ECCJ) Masahide Shima mengungkapkan optimismenya bahwa Jepang dapat membantu mengatasi isu energi di Indonesia, lewat berbagai teknologi hemat energi yang mutakhir.
"Tentunya dengan memperkenalkan teknologi hemat energi dan energi terbarukan unggulan dari Jepang, untuk itu Indonesia dapat belajar langsung dari sumbernya sehingga ke depannya tercetus beberapa solusi yang tepat guna dan sasaran,” ujarnya.
Bisnis forum yang digelar sehari penuh ini menghadirkan pakar energi dan konservasi, yang dibagi menjadi dua sesi, yaitu sesi tema “Energi Baru dan Energi Terbarukan” dan sesi tema “Hemat Energi di Bidang Industri”.
Selain memperkenalkan teknologi dan proyek dari 14 perusahaan Jepang dalam sesi presentasi, forum ini juga diisi tanya jawab dari berbagai instansi Pemerintah Indonesia, sehingga menjadi wadah interaksi antar berbagai pihak yang hadir.
Selain kegiatan berupa forum, di lokasi acara juga dilaksanakan kegiatan pameran panel teknologi hemat energi dan energi terbarukan sehingga peserta yang hadir dapat melihat perkembangan teknologi terkini serta menjadi wadah bagi temu bisnis berbagai pihak. Pada ajang ini, tercatat sekitar 200 orang baik dari instansi pemerintah dan perusahaan Jepang dan Indonesia hadir untuk berpartisipasi.
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2018