Jakarta (ANTARA News) - Calon Wakil Presiden RI nomor urut 02, Sandiaga Salahuddin Uno saat sambutan acara wisuda Unpas di Gedung Sasana Budaya Ganesha, Jalan Tamansari, Kota Bandung, Rabu mengajak wisudawan Universitas Pasundan (Unpas) untuk menciptakan lapangan kerja.

"Senang, hari ini bisa berjumpa 3.500 wisudawan wisudawati yang akan menjadi pelopor terbentuknya suatu visi baru, mindset baru, bahwa mereka bukan hanya pencari lapangan kerja justru juga mereka menjadi pencipta lapangan kerja,” kata Sandiaga dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Rabu.

Dia berjanji, jika terpilih sebagai pemimpin negara dalam ajang Pilpres 2019 mendatang, pemerintah akan memfasilitasi para lulusan perguruan tinggi dalam hal penciptaan lapangan pekerjaan.

"Mereka akan menjadi enterpreneur-entrepreneur yang akan difasilitasi oleh program-program yang memberikan tambahan pelatihan dan pendampingan dan mereka akan mampu juga untuk menjadi inovator-inovator,” katanya.

Sandiaga juga mengapresiasi Unpas yang mengedepankan sektor kewirausahawan dalam pendidikan.

Banyak sekali sektor yang bisa dikembangkan dan Unpas ini banyak memberikan penekanan kepada kewirausahaan, dan ini yang menurut kami bisa menjadi lokomotif untuk membangun ekonomi kita kedepan,” kata pasangan dari capres Prabowo Subianto.

Selain itu, Sandiaga juga menceritakan kisah perjuangan hidupnya yang pernah mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

"20 tahun lalu saya pernah di PHK tapi saya berusaha bangkit. Tadi saya juga sampaikan masa depan di tangan kalian (lulusan baru). Kalian bisa menggapai masa depan dengan baik," kata cawapres yang didukung Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), Gerindra dan Berkarya.

Namun jika terus bersikap positif optimis semangat dan menjadi bagian dari solusi yaitu membuka usaha. Karena kira-kira akan menjadi pasar terbesar mencapai 110 sampai 120 juta pasar konsumsi di tahun 2030.

Sandiaga menjelaskan, ke depan dia ingin menggaet dan bekerjasama dengan wirausahawan yang inovatif dan mau mengambil risiko.

"Juga yang bisa secara proaktif mengembangkan pasar kita. Jangan wirausahawan yang masih berpola pikir bahwa ini negara kita, dan ini menjadi pasar saja. Tapi kita harus mampu untuk menjadikan mereka berdaya saing dan pola pikirnya itu pola pikir kolaborasi,” katanya.

Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018