Jakarta (ANTARA News) - Seorang korban ledakan di Gedung 71 Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspitek) Serpong, Tangerang, Banten, diperbolehkan pulang dari RS Fatmawati, Jakarta, Senin, setelah beberapa saat memperoleh perawatan.
Korban bernama Sanda meninggalkan ruang Unit Gawat Darurat (UGD) sekitar pukul 20.15 WIB bersama dengan beberapa penjemputnya.
Baik Sanda dan juga penjemputnya tidak memberikan keterangan apapun kepada wartawan. Mereka langsung memasuki mobil.
Keadaan Sanda ketika dibawa pergi adalah diperban pada kedua tangannya, serta kakinya ditutup kain sarung untuk menutupi luka bakar yang dideritanya.
Wartawan sempat berupaya mencegat mobil dan meminta wawancara, tetapi Sanda dan empat orang penjemputnya hanya bungkam.
Sebelumnya, Duty Manager RS fatmawati Nilasari melarang para wartawan untuk mengambil gambar para korban.
Dia juga mengatakan, ada satu dari empat korban yang akan dibawa pulang. Sedangkan tiga orang lagi masih dalam perawatan medis.
Nama dari keempat korban selain Ir. Sanda adalah Prof Munawir Zulkarnain, Dr. Puji Untoro, dan Ir. Agus Sujipno.
Ledakan di gedung Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), tepatnya di laboratorium kimia Gedung 71 Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) Serpong, Tangerang, Banten, terjadi Senin sore pukul 15.23 WIB.
Kepala Batan Dr Hudi Hastowo mengatakan, ledakan berada jauh dari reaktor nuklir dan berada di luar pagar kuning sehingga tidak terjadi kebocoran zat radioaktif apapun yang membahayakan masyarakat.
"Batan menjamin soal itu. Ledakan ini bukan ledakan instalasi nuklir, tetapi ledakan karena percobaan kimia sejumlah kelompok peneliti, tak terkait nuklir," katanya. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007