Jadi, jika terjadi banjir petugas akan segera bergerak cepat melakukan antisipasi bersama dinas terkait, seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Semarang (ANTARA News) - Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juana telah menyiapkan pompa-pompa air untuk mengantisipasi banjir seiring dengan meningkatnya intensitas hujan.

"Kami siapkan alat-alat penunjang, seperti pompa air. Sudah ada pompanya, tinggal dipasang saja," kata Kepala BBWS Pemali-Juana Ruhban Ruziyatno di Semarang, Rabu.

Ia menyebutkan pompa air tersebut rencananya dipasang di Sungai Sringin sebanyak lima unit dan Sungai Tenggang sebanyak enam unit untuk mengantisipasi banjir.

Beberapa peralatan penunjang juga disiapkan, seperti karung pasir untuk penahan air, dump truk, ekskavator untuk penanggulangan.

"Kalau pompa airnya sudah tersedia, sudah siap, tetapi kan harus ada dudukannya. Ini (pembuatan, red.) dudukannya belum selesai. Sesegera mungkin pompanya dipasang," katanya.

Ruhban menjelaskan setidaknya sistem drainase di Kota Semarang terbagi atas empat sistem, di antaranya Dolog-Penggaron yang mengalir ke Sungai Banjir Kanal Timur (BKT).

Untuk aliran yang ke Sungai BKT, ia tidak terlalu khawatir karena pengerjaan penampang sungai sebagai bagian dari normalisasi sungai tersebut sudah hampir rampung.

"Yang ke BKT tidak masalah, memang kami kejar pembuatan penampang sungainya. Kami waspadai malah yang Sringin-Tenggang, terutama Sungai Tenggang," katanya.

Dia mengakui normalisasi Sungai Tenggang memang belum tuntas sehingga akan dibantu dengan pemasangan pompa air untuk mengantisipasi debit air yang besar saat hujan.

"(Sungai, red.) Tenggang ini memang belum tuntas. Makanya, ada sebagian perumahan di Genuk yang kena banjir kemarin, tetapi bisa langsung teratasi," katanya.

Dia menambahkan kalau untuk rob juga sudah tidak terlalu mengkhawatirkan karena sudah dilakukan upaya penanganan dengan tanggul sungai, berbeda dengan banjir.

Namun, pihaknya telah memiliki satuan tugas (satgas) khusus yang diterjunkan untuk memantau daerah-daerah rawan banjir selama 24 jam.

"Jadi, jika terjadi banjir petugas akan segera bergerak cepat melakukan antisipasi bersama dinas terkait, seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)," katanya.*

Baca juga: 150 pompa air di Jakbar untuk cegah banjir

Baca juga: Antisipasi banjir kiriman, Pemprov DKI siagakan seluruh pompa air

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018