Ya kalau dikaitkan dengan organisasi yang sudah dibubarkan...

Jakarta (ANTARA News) - Kadivhumas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto membenarkan tindakan Polres Bogor yang melarang digelarnya acara Syiar dan Silaturahmi Kekhalifahan Islam se-Dunia 1440 Hijriyah di Bogor, Jawa Barat.

Hal itu karena acara itu diduga erat kaitannya dengan organisasi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

"Ya kalau dikaitkan dengan organisasi yang sudah dibubarkan pemerintah maka itu tidak boleh melakukan kegiatan lagi," kata Irjen Setyo di Mabes Polri, Jakarta, Selasa.

Sebelumnya panitia acara mengajukan permohonan izin ke Polres Bogor untuk acara bertajuk Syiar dan Silaturahim Kekhalifahan Islam se-Dunia 1440 Hijriyah. Selanjutnya Polres Bogor mengecek dan berkoordinasi dengan pemilik tempat pelaksanaan kegiatan.

"Dari hasil pengecekan dan penyelidikan, kegiatan yang akan dilaksanakan sangat erat kaitannya dengan khilafah untuk mengganti sistem pemerintahan NKRI dari Pancasila menjadi khilafah," kata Kapolres Bogor AKBP Andi Moch. Dicky.

Oleh karena itu, Dicky menegaskan bahwa pihaknya tidak mengizinkan diadakannya acara tersebut.

"Kami menegaskan bahwa Polres Bogor tidak memberikan izin terhadap acara tersebut," katanya.

Sebelumnya beredar undangan "Syiar dan Silaturahmi Kekhalifahan Islam se-Dunia 1440 H" yang disebar oleh panitia penyelenggara dari Silaturahmi Warga Khilafatul Muslimin Yayasan Nur Syakirah. Rencananya acara dengan tema "Indonesia Titik Awal Kebangkitan Islam Dunia" itu akan digelar di Masjid Az Zikra, Bogor, Jawa Barat pada 17 November 2018 pagi.

Baca juga: Polres Bogor tidak izinkan silaturahmi kekhalifahan

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2018