... lebih baik ranting pohon besar dipangkas dan menebang yang sudah rapuh

Jakarta (ANTARA News) - Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengimbau masyarakat untuk mewaspadai kemungkinan puting beliung yang terjadi pada musim penghujan.

"Untuk mencegah kerugian dan korban akibat puting beliung, lebih baik ranting pohon besar dipangkas dan menebang yang sudah rapuh," kata Sutopo di Jakarta, Selasa.

Untuk mengantisipasi kejadian bencana, pemerintah daerah dan masyarakat perlu menyusun peta rawan puting beliung dan menyosialisasikannya kepada masyarakat.

Selain wilayah rawan puting beliung, sosialisasi juga harus mencakup tanda-tanda dan cara berlindung dari bahaya puting beliung.

"Peta rawan bencana dan tips menghadapi puting beliung bisa diunduh di portal resmi BNPB," jelasnya.

Masyarakat juga perlu mengikuti informasi prakiraan cuaca untuk mengantisipasi kemungkinan puting beliung terjadi.

"Bila di langit tampak awan gelap dan menggantung, lebih baik hindari bepergian bila tidak penting sekali," tuturnya.

Sutopo mengatakan puting beliung adalah angin kencang yang datang secara tiba-tiba, mempunyai pusat, bergerak melingkar menyerupai spiral dengan kecepatan 40 kilometer per jam hingga 50 kilometer per jam hingga menyentuh permukaan bumi.

Puting beliung hanya terjadi pada waktu singkat, yaitu tiga menit hingga lima menit saja.


Baca juga: Masyarakat diimbau mewaspadai banjir dan longsor
Baca juga: Anggaran pemerintah siap untuk penanganan bencana banjir

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2018