Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo mengajak semua elemen bangsa untuk hijrah dari ujaran kebencian ke ujaran-ujaran kebenaran untuk mewujudkan kesejukan dan kedamaian hidup berbangsa.

"Selalu saya sampaikan, marilah kita hijarah dari ujaran-ujaran kebencian pada ujaran-ujaran kebenaran, hijarah dari pesimisme ke optimisme, hijrah dari pola-pola yang konsumtif ke produktif, hijrah dari kegaduhan-kegaduhan ke persatuan dan kerukunan," kata Jokowi dalam keterangan yang diterima, Selasa.

Menurut Presiden, itulah yang dibutuhkan agar kemajuan bangsa ini tercapai dengan cara-cara yang sejuk dan kedamaian.

Hal ini diungkapkan Jokowi saat bersilaturahmi dengan para peserta Kongres Indonesia Millennial Movement Tahun 2018 di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (12/11).

Kongres tersebut berkaitan dengan Hari Pahlawan yang diselenggarakan oleh Maarif Institute for Culture and Humanity.

Jokowi sangat mengapresiasi apa yang sudah dilakukan Maarif Institute dengan kongres yang diselenggarakannya karena dengan peran aktif serupa, dirinya merasa yakin akan lebih banyak pihak yang tergerak untuk membawa negara ini kepada kemajuan.

Melalui kongres tersebut, para generasi milenial Indonesia berkomitmen untuk mempromosikan perdamaian dan pencegahan ekstremisme serta kekerasan.

Deklarasi yang terdiri atas enam butir sebagai hasil kongres dibacakan di hadapan Presiden Jokowi.

Hal ini sejalan dengan apa yang sudah dicapai Indonesia selama 4 tahun ini dibidang stabilitas politik, keamanan dan demokrasi.

Menurut Kantor Staf Presiden pada laporan capaian 4 tahun pemerintahan Jokowi JK, Indeks Negara Hukum dan Indeks Demokrasi Indonesia menunjukkan bahwa upaya yang dilakukan telah membuahkan hasil.
Baca juga: Presiden terima sejumlah bupati di Istana Merdeka
Baca juga: Presiden Jokowi: Ada hambatan start-up Indonesia ekspansi ke tetangga
Baca juga: Presiden serahkan SK Perhutanan Sosial di Tahura Ir H DJuanda

Pewarta: Joko Susilo
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2018