Bandung (ANTARA News) - Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat menetapkan tujuh tersangka terkait kasus bom Ciwidey dan Cimahi, melalui pemeriksaan secara intensif belasan saksi dan mengkaji fakta lapangan. Ketujuh tersangka yang ditahan di Polres Bandung itu, masing-masing berinisial MTR, tersangka Darwis dan dua anaknya, Budi dan Anung, sedangkan tiga tersangka lainnya masih dalam pengejaran, kata Kapolda Jabar Irjen Pol Sunarko DA kepada pers, di Bandung, Senin. Menurut Kapolda, ketiga tersangka yang masih buron itu identitasnya sudah diketahui polisi, begitu juga dengan domisilinya sudah ada di tangan penyidik. "Anggota kami masih di lapangan untuk melakukan penyelidikan, sehingga identitas ketiga tersangka itu belum bisa dipublikasikan," katanya. Ditanya domisili ketiga tersangka yang buron itu di Bandung atau di Makassar, Kapolda enggan membeberkannya. "Tunggu saja hasil tim kami yang masih bergerak di lapangan. Kalau sudah ketangkap kita sampaikan kepada publik secara transparan," katanya. Sedangkan mengenai dugaan adanya keterkaitan antara bom Ciwidey dan Cimahi dengan di Pasuruan dan terorisme, Kapolda mengaku belum dapat memastikan, karena masih pada tahap pendalaman kasus. "Kami membentuk empat tim untuk mengungkap kasus bom Ciwidey dan Cimahi ini," kata Kapolda. Tim pertama khusus memeriksa kasus meledaknya bom di Rawabogo, Ciwidey, Kabupaten Bandung pada Kamis (6/9) yang melukai istri tersangka MTR, yakni Ny Siti Julaeha (56). Tim kedua mengembangkan penemuan ribuan detonator dan bahan kimia di rumah tersangka Darwis, Budi dan Anung di Cigugur, Cimahi pada Sabtu (8/9). Tim ketiga adalah tim teknis yang tengah meneliti kandungan bahan kimia yang ditemukan di Cimahi guna mengungkap ada tidaknya unsur bom `high explosive` dan tim keempat yang memburu tiga tersangka yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). Menurut Kapolda, sejauh ini, pihaknya masih mengembangkan terus kasus bom tersebut dan masih menunggu hasil kajian tim teknis yang meneliti unsur kimia dalam bahan kimia yang ditemukan dan disita di rumah Darwis. Kapolda juga mengatakan, pihaknya masih mendalami latar belakang dan motif perakitan bom yang dilakukan para tersangka tersebut.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007