Indonesia dalam keadaan gawat darurat matematika.
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan pemerintah menerapkan Higher Order Thinking Skills (HOTS) untuk mendongkrak kemampuan matematika siswa di Indonesia.
"Kita sangat tahu itu. Karena itu tahun ini kita terapkan Higher Order Thinking Skills secara nasional," kata Muhadjir di kantor Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Jakarta, Senin.
Muhadjir mengatakan laporan rendahnya tingkat kemampuan matematika siswa di Indonesia bukan merupakan hal baru dan sudah diketahui oleh pemerintah.
Baru-baru ini penelitian dari Program Research on Improvement of System Education (RISE) di Indonesia merilis hasil studi yang menyebutkan kemampuan siswa di Indonesia dalam memecahkan soal matematika sederhana tidak berbeda signifikan antara yang baru masuk SD dengan yang sudah tamat SMA.
Peneliti RISE menyebutkan bahwa Indonesia dalam keadaan gawat darurat matematika.
Muhadjir mengungkapkan penerapan HOTS sudah dilakukan secara nasional pada 2018 dalam ujian sekolah di seluruh Indonesia.
Pada ujian sekolah tersebut banyak dikeluhkan oleh siswa dikarenakan soal matematika yang terlalu sulit untuk dipecahkan. Bahkan, tidak sedikit siswa atau warganet yang membuat lelucon atau meme dari soal-soal yang dianggap sulit tersebut.
Menanggapi itu, Muhadjir menjelaskan pemerintah mau tidak mau harus menerapkan HOTS untuk meningkatkan kemampuan matematika di Indonesia. Dengan begitu kemampuan berpikir dan bernalar para siswa diharapkan dapat meningkat.
Selain menerapkan HOTS, pemerintah juga memberikan penataran dan pelatihan pada guru-guru sekolah untuk mengembangkan kemampuan matematika, IPA, dan literasi.
"Guru secara masif kita adakan penataran, pelatihan. Tidak hanya matematika, juga IPA, termasuk kemampuan literasi," kata Muhadjir.
Baca juga: Pengajaran matematika era revolusi industri 4.0 manfaatkan teknologi siber
Baca juga: Indonesia pertahankan tradisi emas di kompetisi matematika internasional
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018