... yakin suara arus utama Demokrat tetap mendukung Prabowo-Sandi...Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Fadli Zon, yakin basis massa Partai Demokrat tetap mendukung pasangan Prabowo-Sandiaga, sehingga pihaknya tidak terlalu khawatir terkait ada beberapa kader Demokrat yang mendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf.
"Kami yakin suara arus utama Demokrat tetap mendukung Prabowo-Sandi," kata Zon, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin.
Hal itu dia bilang terkait pernyataan Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) , bahwa Partai Demokrat tidak akan memberikan hukuman yang dijatuhkan pada kader yang memiliki pilihan berbeda soal calon presiden-wakil presiden.
Zon tidak mempermasalahkan imbauan Ibas itu, karena dia yakin sejak awal Partai Demokrat tetap berkomitmem mendukung Prabowo-Sandi.
Namun dia memahami kalau ada satu atau dua kasus kepala daerah dari Demokrat yang memilih mendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf, karena itu urusan internal Partai Demokrat untuk diselesaikan.
"Saya kira tidak ada masalah, tidak akan terganggu karena pernyataan itu, karena maksudnya tetap mendukung namun mungkin kami tidak tahu ada satu atau dua orang tertentu, saya kira wajar," ujarnya.
Ia mengatakan, pada akhirnya pilihan masyarakat tidak selalu linear dengan apa yang disarankan partainya seperti kader partai pendukung pemerintah namun konstituennya mendukung Prabowo-Sandi.
Sebelumnya Ibas di sela-sela acara pembekalan calon legislatif DPR Partai Demokrat pada Minggu (11/11) mengaku mengetahui ada kader partainya yang mendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
"Kami sudah sangat mengetahui, survei internal Partai Demokrat menyatakan memang mayoritas memilih Pak Prabowo, tetapi ada juga yang sesuai dengan kultur wilayah setempat itu memilih Pak Jokowi," ujar Ibas.
Ia mengatakan, Partai Demokrat adalah partai yang demokratis sehingga pilihan dukungan untuk pilpres adalah urusan masing-masing kader sebagai individu.
Karena itu menurut dia, tidak akan ada hukuman yang dijatuhkan pada kader yang memiliki pilihan berbeda soal capres dan cawapres.
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018