Tanpa sumber daya manusia berkualitas, bisnis tidak akan dapat berjalan ke depan
Jakarta (ANTARA News) - Indosat Ooredoo dalam menyikapi persaingan industri telekomunikasi yang sangat ketat mencanangkan program transformasi perusahaan dengan fokus antara lain pengembangan sumber daya manusia.
"Setiap operator pasti memiliki masalah internal yang mempengaruhi kinerja perusahaan dalam memberikan layanan kepada pelanggan sehingga keberadaan sumber daya manusia berkualitas perlu untuk mendukung kinerja ke depan," kata Director & Chief Human Resources Office Indosat Ooredoo Irsyad Sahroni kepada pers di Jakarta, Senin.
Hal itu disampaikan usai peluncuran logo HUT ke-51 perusahaan yang ditandai dengan pelepasan balon ke udara oleh President Director & CEO Indosat Ooredoo Chris Kanter di kantor pusat Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta.
Diakui Irsyad kualitas jaringan perusahaan belakangan ini dinilai kurang kompetitif dibanding dengan sejumlah kompetitor yang ada, sehingga berakibat jumlah pelanggan alami pertumbuhan yang kurang baik.
Bertepatan dengan ulang tahun perusahaan, katanya, Indosat Ooredoo dengan tim manajemen baru menegaskan kembali pencanangan program transformasi dengan fokus pada people, process dan business.
"Khusus transformasi people menjadi perhatian pertama dan utama oleh manajemen baru, karena sumber daya manusia aset terpenting dan menjadi motor penggerak utama bisnis. Tanpa sumber daya manusia berkualitas, bisnis tidak akan dapat berjalan ke depan," katanya.
Langkah pengembangan sumber daya manusia penting ditempuh mengingat kompetisi industri telekomunikasi makin dinamis seiring dengan era layanan SMS dan suara terus turun digantikan dengan layanan data.
Operator telekomunikasi dituntut bisa mengikuti perkembangan persaingan pasar sehingga tetap bisa eksis memberikan layanan terbaik bagi pelanggan.
Pada semester pertama 2018, perusahaan memiliki 75,3 juta pelanggan dan mencatatkan trafik data sebesar 79,1 persen.
Baca juga: Chris Kanter dirut baru Indosat Ooredoo
Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018