Jakarta (ANTARA News) - PT Pertamina Persero mempersiapkan 200 stasiun pengisian gas alam cair (LPG) di beberapa tempat di tanah air untuk mensukseskan program konversi minyak tanah ke gas. "Kita banyak menyiapkan infrastruktur, termasuk terminal LPG dan stasiun pengisian LPG mencapai 200 unit, 150 ada di Jawa, terutama Jawa Barat. Sisanya di beberapa daerah," kata Direktur Utama PT Pertamina, Ari Sumarno, setelah melakukan sosialisasi penggunaan gas elpiji tiga kilogram di Kemayoran, Jakarta, Senin. Dia mengatakan saat ini sedang dibangun "LPG storage" di sebelah timur Jakarta untuk mengantikan fasilitas di Tanjung Priok. Selain itu, dipersiapkan kapal LPG atau "floating storage" di Tanjung Priok, sambil menunggu selesainya pembangunan "storage" di darat. Selain mempersiapkan yang di Jakarta, dia mengemukakan saat ini juga sedang disiapkan "LPG storage" di Jawa Timur, yakni Tanjung Sari dan Jawa Tengah, yaitu di Semarang dan Cilacap. Balongan sendiri saat ini mampu memproduksi 1.000 metrik ton per hari. Ditanya berapa investasi Pertamina untuk mempersiapkan infrastruktur baru tersebut, Ari menjelaskan ia tidak mengetahui besarannya secara pasti. Namun, dia menyatakan bahwa kebanyakan "LPG Storage" itu sendiri akan disewa oleh Pertamina dari pihak swasta. Sehingga dalam hal ini, Pertamina juga memberi kesempatan pihak swasta untuk berkembang. Untuk kapasitas "LPG storage" yang sedang disiapkan, dia mengatakan awalnya mencapai 10.000 metrik ton per bulan. Rencananya dalam beberapa bulan kapasitasnya akan ditingkatkan. "Kalau dengan kapal bertekanan kapasitasnya memang lebih sedikit hanya 150.000 metrik ton per tahun, kalau dengan kapal LPG dingin bisa mencapai 600.000 metrik ton per tahun," ujar dia. Karena itu Ari mengatakan pihaknya menjamin ketersediaan gas LPG bagi masyarakat agar mendapat suplai yang cukup. "Pertamina wajib menjamin konversi," katanya. (*)
Copyright © ANTARA 2007