Makassar (ANTARA News) - Wakil Perdana Menteri Malaysia, Dato Sri Mohd Najib bin Tun Abdul Razak, mengaku sangat terharu dan merasa seolah pulang kampung saat mendapatkan gelar Doktor Kehormatan bidang ekonomi politik dari Universitas Hasanuddin. Makassar. "Saya merasa seolah-olah 'pinang pulang kampung, sirih pulang kandang', karena garis keturunan saya Makasar," kata Wakil Perdana Menteri Malaysia Dato Sri Mohd Najib bin Tun Razak saat pidato pemberian gelar Doktor Kehormatan di Unhas Makassar, Senin. Dato Najib mengaku kedatangannya ke Makassar yang kedua kalinya ini seolah menusuk hati ke ulu. Peristiwa pemberian Doktor Kehormatan ini, katanya, bukan saja menjadi kenangan keluarga, tapi juga merupakan keakraban sejati dua keluarga besar Indonesia dan Malaysia. Dato Najib yang lahir di Kuala Lipis, Pahang, Malaysia, 23 Juli 1953 merupakan putra mantan mendiang PM Malaysia kedua, Tun Abdul Razak, yang merupakan keturunan dari Raja Goa ke XV atau cucu Sultan Hasanuddin. Selain masalah garis keturunan yang berasal dari Bugis, Dato Najib mengaku karena salah satu alumni Unhas adalah Wapres Jusuf Kalla. Karena itu, Najib mengaku telah berketetapan untuk menjalin hubungan secara formal dan pribadi dengan Wapres Jusuf Kalla. "Bukan semata-mata karena Jusuf Kalla berdarah Bugis, tapi karena perawatakan dan keiklasan beliau terhadap hubungan Indonesia-Malaysia," kata Dato Najib. Hal lain yang menjadi alasan penting, tambah Dato Najib, karena isterinya merupakan keturunan Minang, Sumatera Barat (Sumbar). Dengan demikian, persis sama dengan keluarga Wapres Jusuf Kalla yang berdarah Bugis dan Ny Mufidah yang berdarah Minang. "Bonusnya, ibu saya dalam arti isteri bergaris keturunan dari Minang sama dengan ibu Mufidah Kalla," kata Najib dengan senyum khasnya. Dalam akhir pidatonya Dato Najib membacakan dua pantun; "Petinggi Makassar Sultan Hasanuddin Teguh berbakti. Tinggi penghormatan anugerah diberi. Mencari kenangan di sudut hati. Menobatkan raja di negeri linggi, keturunan pula para tuan. Kita serumpun walau tak senegeri, kekalnya ikatan bersimpul mati." Doktor Kehormatan dari Unhas selama ini telah diberikan kepada mantan Presiden Soekarno dalam bidang Hukum dan Politik serta Hubungan Internasional (1963). Kemudian kepada mantan Wakil Perdana Menteri ke III Chaerul Saleh (1964), kepada Wakil Presiden Mohammad Hatta dalam bidang ekonomi dan koperasi (1974). Kemudian kepada Presiden Afrika Selatan, Nelson Mandela dalam bidang kemanusian dan perdamaian (2005) dan mantan Presiden BJ Habibie dalam bidang teknologi dan kebudayaan. (*)
Copyright © ANTARA 2007