Malang, Jawa Timur (ANTARA News) -- Kementerian Pertanian menyerahkan bantuan 100 ton jagung pakan kepada kelompok peternak ayam mandiri di Malang, Jawa Timur, Jumat. Bantuan ini merupakan bagian dari total 12.000 ton jagung pakan ternak yang akan didistribusikan ke sejumlah kelompok peternak ayam di pulau Jawa.


Bantuan ini tak hanya untuk meningkatkan produktivitas peternak ayam, tapi juga untuk memotong memotong jalur distribusi yang selama ini mengakibatkan kelangkaan pakan ternak.


Direktur Pembibitan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Sugiono mengatakan, bantuan 100 ton jagung pakan meliputi 50 orang peternak wilayah Malang.


"Rencana nanti akan ada 12 ribu ton dalam waktu dekat ini. Pada tahap pertama bantuan jagung ini ada 1.500 ton untuk peternak Jawa barat, Jawa timur dan Jawa tengah", ujarnya.


Sugiono menambahkan, tim Kementan telah bergerak ke sejumlah titik antara lain di Blitar, Malang, Kendal, Solo, Bogor, Sukabumi, dan Cianjur untuk memastikan distribusi pangan berjalan lancar langsung ke para peternak rakyat, baik ayam petelur maupun ayam pedaging atau broiler.


"Bantuan akan disalurkan bertahap sebagai langkah awal dalam menstabilkan harga jagung untuk pakan ternak," tambahnya.


Sementara itu, Ketua Peternak Paguyuban Desa Kambingan Tumpang Malang Timur Kholik menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Kementan atas bantuan pakan ternak ayam ini.


"Melihat jagung datang saja peternak pada datang semua. Berebut malah. Memang yang ditunggu-tunggu, yang diharapkan ya ini," tutur Kholik.


Ia memperkirakan, 250-300 peternak yang berada di bawah binaannya membutuhkan hingga 35 ton jagung per hari.


"Volume produksi seluruh Malang kisaran 4 juta-an, yang di bawah saya kisaran 1 juta-an. Kebutuhan jagung kisaran 25 ton-35ton per hari", ujar Kholik.


Bantuan 100 ton jagung, menurut Kholik bisa dimanfaatkan para petani hingga beberapa hari ke depan.


"Jumlah bantuan yang kita terima kisaran 98-100ton. Bisa digunakan 5 hingga 6 hari," tambahnya.


Beberapa hari terakhir ini peternak terbebani harga jagung yang melambung ke Rp 5.300 hingga Rp 5.400 per kg, dari sebelumnya Rp 4.900-Rp5.000 per kg.


Selain jagung, ke depan para peternak mandiri berharap Kementan juga memberi perhatian terhadap kebutuhan sarana dan prasarana peternakan (sapronak) lainnya seperti Day Old Chicken (DOC) atau ayam bibit.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2018