... wajah bapak, ibu sudah agak ceria. Sekarang tinggal di mana?...
Palu, Sulawesi Tengah (ANTARA News) - Wakil Presiden, Jusuf Kalla, mengunjungi kawasan hunian sementara pengungsi korban gempa bumi dan likuefaksi di Desa Mpanau, Kecamatan Biromaru, Kabupaten Sigi dan Kelurahan Petobo, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Minggu siang.
Hunian sementara bagi para pengungsi korban bencana alam di Desa Mpanau berupa tenda-tenda dari lembaga donatur, seperti dari Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi.
Dalam kesempatan itu, dia berbincang dengan para pengungsi di Desa Mpanau, guna mengetahui kondisi terakhir mereka di tenda pengungsian. “Bagaimana kabar? Saya lihat wajah bapak, ibu sudah agak ceria. Sekarang tinggal di mana?” tanya Wapres kepada warga.
Warga Desa Mpanau kompak menjawab masih tinggal di tenda. Mereka berharap pemerintah dapat segera memindahkan mereka ke tempat yang lebih layak.
Kalla pun menjanjikan bahwa hunian sementara untuk semua warga korban pengungsi akan siap digunakan satu bulan lagi. Sehingga pada Desember, warga dapat berpindah dari tenda pengungsian ke hunian sementara.
Ia juga mengatakan, pemerintah akan mendampingi dan membantu masyarakat korban bencana di Sulteng, dengan memberi santunan dana untuk membangun rumah tinggal.
“Pemerintah pasti membantu, tapi yang bekerja (membangun) ya masyarakat sendiri. Jangan hanya duduk termenung melihat rumah yang sudah rubuh, kembali bekerja. Nanti rumah yang rusak berat dapat Rp50 juta, rusak menengah Rp25 juta dan rusak ringan Rp10 juta,” kata dia.
Usai meninjau huntara di Sigi dan Petobo, Kalla langsung melanjutkan perjalanan ke Kantor Gubernur Sulawesi Tengah untuk memimpin rapat koordinasi lanjutan terkait rehabilitasi dan rekonstruksi Palu.
Turut hadir dalam rombongan yaitu Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro, Menteri Agraria dan Tata Ruang, Sofyan Djalil, Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dan Kepala BPJS Kesehatan, Fahmi Idris.
Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018