"Kami ikut terpanggil untuk menggalang aksi membantu Lombok dengan melibatkan anggota-anggota GAPMMI yang ikut peduli, serta bersinergi dengan beberapa kementerian dan institusi diantaranya Kementerian Perindustrian, Kementerian Pertanian dan BPOM serta sejumlah komunitas," ujar Ketua Umum GAPMMI, Adhi S Lukman, di Jakarta, Minggu.
Dia menjelaskan sepanjang Agustus hingga September 2018, setidaknya lebih dari 2.000 gempa terjadi di Lombok. Dari kejadian tersebut, korban meninggal dunia mencapai lebih dari 500 jiwa, dan korban luka sebanyak lebih dari 1.500 jiwa. Rumah yang mengalami rusak berat akibat kejadian tersebut lebih dari 160.000 unit.
"Kejadian ini tentunya meninggalkan trauma yang dalam. Untuk itu kami mendorong para anggota kami untuk membantu pemulihan di Lombok," imbuh dia.
Ia juga mengajak lebih banyak lagi perusahaan makanan dan minuman untuk ikut membantu pemulihan Lombok. Salah satu anggota GAPMMI yang ikut mendukung aksi peduli korban gempa Lombok adalah AICE yang mendonasikan dana Rp1 miliar.
"Kami merasa prihatin dengan korban gempa di Lombok, yang saat ini masih dalam tahap pemulihan hingga saat ini," kata Manajer Aice Group, Sylvana Zhong.
Sylvana berharap bantuan tersebut bisa meringankan beban para korban gempa di Lombok. Menurut Sylvana, korban gempa perlu bangkit setelah bencana.
Kepala Bidang Kesejahteraan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Poppy Alia,menyambut baik kepedulian GAPMMI dan anggotanya yang melakukan aksi mendukung korban bencana gempa bumi di Lombok. Dukungan tersebut tentu akan ikut andil membantu membangkitkan semangat para korban gempa Lombok.
"Insya Allah, kami akan mendistribusikan amanah ini dengan sebaik-baiknya," Poppy menambahkan.*
Baca juga: Rela bergelantungan di tebing demi saluran air
Baca juga: Dubes negara sahabat bangun masjid di Lombok
Pewarta: Indriani
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018