Yogyakarta (ANTARA News) - Desainer dari rumah mode terkemuka Luire, Raden Sirait, tetap konsisten untuk mengembangkan kreasi kebaya Indonesia, namun dengan berbagai modifikasi agar bisa menembus selera konsumen dunia. "Saya ingin jadikan kebaya sebagai busana internasional, tanpa melupakan ciri khasnya sebagai bagian dari budaya Indonesia, seperti berlengan panjang dan menggunakan torso," kata Raden Sirait di sela-sela acara "Jogja Fashion Week 2007" di Yogyakarta, Minggu. Menurut dia, keindahan kebaya yang tetap khas, meski didesain modern membuat pria kelahiran 28 Maret 1970 itu tetap bertahan untuk fokus dalam bidang desain kebaya. Kebaya yang menjadi ciri khas Indonesia sudah mulai dikenal oleh masyarakat dunia, baik di negara-negara tetangga seperti Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, maupun di Amerika dan Eropa. "Orang Indonesia yang berada di luar negeri kebanyakan masih menganggap kebaya sebagai busana yang wajib dikenakan dalam acara-acara penting seperti perkawinan," katanya. Namun tentu saja selera masyarakat luar negeri selalu berkembang sesuai dengan kemajuan dunia mode, sehingga kebaya-kebaya yang mereka pakai juga harus dimodifikasi sesuai dengan tema-tema yang sedang berkembang. Desainer yang merancang kebaya wakil Indonesia di ajang "Miss World" ini berencana untuk mengembangkan sayapnya ke mancanegara dengan mengadakan peragaan busana kebaya ke berbagai negara, diantaranya Thailand dan Australia. Model kebaya yang saat ini sedang berkembang adalah kebaya yang berbentuk gaun malam, atasannya tetap menunjukkan ciri khas kebaya dengan lengan panjang dan torso, namun bawahannya dibuat terbuka di bagian depan sehingga sepatu pemakai tetap kelihatan dan pemakai dapat leluasa berjalan. "Selain itu, saat ini bawahan kebaya yang banyak disukai dan sedang menjadi `trend` adalah bawahan yang diberi `buntut`. Kalau saya saat ini lebih menyukai warna putih, hitam, dan merah untuk kreasi kebaya," katanya. (*)
Copyright © ANTARA 2007