Kalau memang nanti pada suatu saat, memang diperlukan sebuah kementerian ya bisa saja. Badan Ekonomi Kreatif ini diloncatkan menjadi satu kementrian tersendiri."

Bandung, Jabar (ANTARA News) - Calon Presiden Nomor Urut 01 Joko Widodo menilai industri kreatif merupakan salah satu DNA dan ciri khas masyarakat Indonesia.

"Ya kalau saya melihat DNA kita itu mungkin di industri kreatif ya, tapi ini kan belum dicek benar," kata Jokowi saat berdiskusi dengan sejumlah pegiat industri kreatif di Simpul Space Bandung Creative City Forum, Jalan Braga, pada Sabtu malam.

Menurut Jokowi, hal itu dinilai dari perancang kreatif, perancang kemasan dan produk yang kreatif.

Jokowi menjelaskan sebuah kota ataupun negara memerlukan pembeda yang menjadi ciri khas dan dapat dikembangkan.

"Yang ingin saya sampaikan adalah, sama seperti sebuah kota, negara itu memerlukan sebuah diferensiasi, pembeda. Antara Indonesia dan Jepang itu apa, Indonesia dengan Jerman itu apa, Indonesia dengan Korea itu apa," ujar Jokowi.

Jokowi yang juga merupakan Presiden petahana menambahkan Indonesia memiliki kekuatan di rancangan kreatif dan pengembangan industri kreatif.

Dia menjelaskan karena hal itulah Badan Ekonomi Kreatif dibentuk untuk memberi ruang pengembangan industri kreatif masyarakat.

"Kalau memang nanti pada suatu saat, memang diperlukan sebuah kementerian ya bisa saja. Badan Ekonomi Kreatif ini diloncatkan menjadi satu kementrian tersendiri," jelas Jokowi.

Jokowi menambahkan untuk mendorong kreatifitas juga dibutuhkan ekosistem untuk perkembangan yang baik.

Dia mengungkap pemerintah juga terus memperbaiki dan mengurangi regulasi yang berpotensi menghambat perkembangan industri kreatif maupun ekonomi digital.

Baca juga: Triawan Munaf sebut RUU Ekonomi Kreatif payungi industri kreatif

Baca juga: Abdee "Slank": Pemusik bisa belajar industri kreatif di WCCE

Baca juga: ITS luncurkan Pusat Unggulan Industri Kreatif

Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018