Menu-menu baru yang diluncurkan adalah menu-menu makanan khas nusantara yang sudah sangat populer di masyarakat. Pemilihan menu ini pun didasarkan dari masukan pengguna kereta api
Yogyakarta (ANTARA News) - Menu makanan yang bisa dinikmati penumpang dalam perjalanan menggunakan kereta api semakin bervariasi setelah PT Reska Multi Usaha sebagai anak perusahaan PT KAI meluncurkan sejumlah menu baru.
"Menu-menu baru yang diluncurkan adalah menu-menu makanan khas nusantara yang sudah sangat populer di masyarakat. Pemilihan menu ini pun didasarkan dari masukan pengguna kereta api," kata Pelaksana Tugas Direktur Utama PT Reska Multi Usaha M Sahli di Yogyakarta, Sabtu.
Sejumlah menu yang bisa dinikmati penumpang kereta api di antaranya adalah bakso yang kemudian diberi nama Basoka, soto khas Lamongan yang kemudian diberi nama Sotoka, nasi lada hitam, krengseng sapi, nasi goreng rawon, nasi rendang, nasi goreng mandarin dan teh premium.
Dengan adanya menu-menu baru tersebut, Sahli berharap, penumpang memiliki lebih banyak pilihan makanan yang bisa disantap sepanjang perjalanan kereta api. "Tidak hanya menikmati nasi goreng, nasi rames atau nasi ayam geprek yang memang menjadi menu favorit penumpang selama ini," katanya.
Dari sejumlah menu baru yang diluncurkan tersebut, Sahli memperkirakan Basoka dan Sotoka akan langsung menjadi favorit penumpang, khususnya penumpang kereta jarak menengah dan penumpang kereta malam hari.
"Biasanya, penumpang tidak ingin menikmati makanan-makanan berat. Jadi, soto dan bakso akan menjadi pilihan menarik bagi mereka," katanya yang menyebut harga yang ditawarkan pun masih sangat terjangkau.
Seluruh menu baru tersebut dipasok dari Dapur Sentral Reska yang saat ini berada di Lempuyangan Yogyakarta. Makanan tersebut dipasok ke sejumlah daerah operasi dalam bentuk makanan beku.
Kondisi dan gizi makanan akan tetap dijaga, termasuk higienitasnya. Makanan yang dibekukan tersebut meski dapat bertahan sampai satu tahun, tetapi kami memiliki kebijakan hanya akan menggunakannya dalam kurun waktu tiga bulan,? katanya.
Saat ini, pendapatan restoran kereta api rata-rata bisa mencapai sekitar Rp20 miliar sebulan dan pada tahun depan ditargetkan pendapatan dari restoran kereta api dinaikkan menjadi Rp353 miliar untuk satu tahun.
"Ada beberapa perbaikan layanan yang akan kami lakukan. Di antaranya, penggunaan kemasan yang ramah lingkungan untuk makanan yang disajikan di kereta serta menambah lokasi Dapur Sentral di Surabaya," katanya.
Selain tambahan menu baru, penumpang kereta api juga akan semakin dimudahkan dalam proses pembayaran makanan yang dipesan yaitu menggunakan uang elektronik.
"Ada beberapa uang elektronik yang bisa digunakan, seperti layanan T-cash, ovo, gopay, grab, true money, CashPro. Dan mulai 1 Desember, kartu debit juga sudah bisa digunakan. Kami bekerja sama dengan Artajasa," katanya.
Baca juga: PT KAI akan evaluasi iklan rokok di stasiun
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2018