Jakarta (ANTARA News) - Seruan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono kepada kader partai agar menjadi politisi amanah dan menjaga keutuhan NKRI dinilai sangat relevan dengan kondisi saat ini.
"Kondisi politik nasional saat ini semakin memanas dan semakin meruncingnya polemik di antara kedua kubu pendukung capres-cawapres menghadapi pemilu 2019," kata Deputi Kogasma Partai Demokrat Herzaky M Putra menilai di Jakarta, Sabtu.
Menurut Herzaky, semakin meruncingnya polemik di antara kedua kubu pendukung pasangan capres-cawapres karena banyak menyuarakan klaim-klaim sehingga oerkembangan demokrasi nasional semakin tidak sehat.
Apalagi ada para politisi yang terus menyuarakan kampanye negatif, berita bohong dan ujaran kebencian, yang dapat mengancam keutuhan bangsa. "Polemik yang tidak sehat ini harus segera dihentikan karena kalau dibiarkan terus berlangsung dapat terjadi pembelahan bangsa," katanya.
Calon anggota DPR RI dari Partai Demokrat dari daerah pemilihan Kalimantan Barat ini mencermati ada politisi yang menyuarakan pandangan-pandangan yang tidak substansial sehingga membuat masyarakat semakin bingung.
Karena itu, politisi Partai Demokrat dari Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat ini mengapresiasi seruan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepada para kader partai tersebut untuk menjadi politisi yang amanah, cakap, aspiratif serta menjaga keutuhan NKRI
SBY saat memberikan pembekalan kepada para caleg Partai Demokrat di Jakarta, Sabtu, menyerukan agar para kader Partai Demokrat dapat mengambil teladan dari para pejuang yang bertempur pada peperangan di Surabaya, 10 November 1945.
Persitiwa 10 November di Surabaya menunjukkan tekad dan semangat berkorban dari para pejuang. "Kader Partai Demokrat harus dapat meneruskan perjuangan itu dengan menjaga persatuan NKRI. Sampai kapan pun kita wajib menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI," katanya.
Baca juga: SBY minta Jokowi jelaskan alasan menggratiskan Suramadu
Baca juga: SBY ingin perolehan suara Pemilu melebihi 2014
Baca juga: SBY minta kadernya tidak banyak mengumbar janji
Pewarta: Riza Harahap
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2018