Pakar "branding" dan konten kreatif Iman Sjafei dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu, menjelaskan bahwa pada era komunikasi dan informasi yang makin pesat dan intensif, media menjadi makin berpengaruh dalam menggiring opini publik dan secara langsung berpengaruh juga ke sektor-sektor publik, seperti politik dan bisnis.
"Bagi sebagian besar orang, berkomunikasi kepada media menjadi sebuah momok. Walaupun orang tersebut sudah fasih dalam hal `public speaking`, saat akan berkomunikasi dengan media, banyak yang mengalami kesulitan, baik teknis maupun nonteknis," katanya.
Sepikul yang didirikan oleh praktisi media ini akan dilatih langsung oleh orang-orang yang masih berkecimpung aktif di dunia media, seperti jurnalis, "news presenter", dan "branding consultant".
Ia menyebutkan nama Tommy Tjokro, pakar "public speaking" dengan pengalaman belasan tahun di dunia jurnalistik dan penyiaran. Tommy dikenal luas sebagai "news anchor" di Metro TV, Bloomberg TV Indonesia, dan kini di RCTI (MNC Group).
Terdapat juga nama Clara Tampubolon. Dia dikenal sebagai pakar komunikasi dengan pengalaman kerja di beberapa media televisi, seperti Jak TV, ANTV, dan SCTV.
Banyak politikus dan tokoh publik yang sudah mencapai kesukesan. Mereka sangat fasih berkomunikasi di depan umum tetapi gagap saat menghadapi media. Di pikiran mereka sudah terbentuk persepsi kalau media itu mengintimidasi, dan menyebabkan apa yang ingin mereka komunikasikan menjadi buyar, kata Iman Sjafei dalam acara launching Sepikul, Jumat (9/11) malam.
"Tidak ada yang lebih mengerti cara media mengorek informasi dari narasumber, kecuali kami sendiri, para praktisi media aktif. Sehingga di SEPIKUL kami akan berbagi rahasia mengenai apa yang media inginkan, bagaimana kami bertanya dan bagaimana kami ingin dijawab, kata Tommy Tjokro.
Sepikul juga menghadirkan para pengajar yang menjadi praktisi bidang media, di antaranya Anisha Dasuki (iNews), Balques Manisang (TV One), dan Dwi Anggia ((TV One). Mereka disiapkan untuk mengembangkan kelas jurnalistik dan "news caster" Sepikul.
"Selain cara berkomunikasi, kami juga akan bekali peserta Sepikul dengan polesan personal `branding` yang kuat dan unik. Yang bersangkutan akan memiliki karakter yang kuat dan menarik bagi media dan publik," Clara Tampubolon.
Dengan adanya Sepikul, diharapkan juga semua elite bisa berkomunikasi dengan baik di media sehingga bisa menciptakan iklim kondusif, mencegah terjadinya kesalahpahaman, dan hal-hal yang rawan diputarbalikkan.
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018