Kendati sudah meluncurkan dan merilis jadwal sementara empat seri penyelenggaraan, Srikandi Cup hingga saat ini belum final mengenai format kompetisi yang memasuki penyelenggaraan tahun kedua tersebut.
"Sejauh ini masih ada dua opsi sistem, yakni sama seperti tahun lalu pakai sistem dua pool atau format liga yang setiap tim bertemu dua kali," kata Koordinator Srikandi Cup, Deddy Setiawan, dalam peluncuran Srikandi Cup 2018-2019 di Jakarta, Sabtu.
Diakui Deddy, pihaknya bersama dewan perwakilan tim akan melakukan finalisasi penggunaan format kompetisi.
Namun ia menyebut ada kecenderungan tim-tim bakal memilih format liga.
"Masih belum final, tetapi antisipasinya ke bentuk liga sih," tutur pria yang juga pemilik dari salah satu tim perserta Srikandi Cup, Merpati Bali, tersebut.
Di sisi lain, Deddy juga mengakui belum ditentukan mengenai hadiah utama untuk tim jawara Srikandi Cup 2018-2019, lantaran hingga saat ini kompetisi belum mendapatkan sponsor signifikan.
"Sponsor masih minimalis, sejauh ini belum kepikiran juara total hadiah berapa," tuturnya.
Dalam peluncuran Srikandi Cup 2018-2019 terdapat logo jenama air mineral Aqua, jenama perlengkapan olahraga Molten dan jenama perlengkapan olahraga Motion Sport.
Molten juga menyematkan logo Srikandi Cup dalam bola berjenis GG6X yang dipakai sebagai bola resmi kompetisi tersebut.
Srikandi Cup 2018-2019 diikuti tujuh tim peserta, menyusul mundurnya juara bertahan Surabaya Fever dan Merah Putih Samator Jakarta dari kompetisi, namun kedatangan peserta baru Scorpio Jakarta.
Selain Scorpio dan Merpati, peserta Srikandi Cup 2018-2019 lainnya adalah Tenaga Baru Pontianak, Tanag Freisian Jakarta, Sahabat Semarang, GMC Cirebon dan Flying Wheel Makassar yang siap memperebutkan trofi sebagai jawara baru kompetisi.
Baca juga: Tujuh peserta siap jadi jawara baru Srikandi Cup
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2018