Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan perlu ada penelitian tentang pedoman untuk membangun masjid yang baik dan tidak mahal, dengan melibatkan arsitek dan ahli audio dari universitas negeri ternama di Indonesia.
"Tentu (perlu) dikumpulkan ahli-ahli audio di ITB atau UI untuk meneliti pedomannya, bagaimana pedoman yang baik di masjid. Kita juga ingin mengumpulkan arsitek-arsitek masjid untuk membikin pedoman bagiamana membangun masjid yang baik tapi tidak terlalu mahal," kata Wapres JK saat menghadiri acara Asosiasi Masjid Kampus Indonesia (AMKI) di Gedung D Kemenristekdikti Jakarta, Sabtu.
Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) itu juga mengatakan selama ini masih ditemukan bangunan masjid yang kurang tepat, yakni menggunakan bahan material mahal, namun tidak memberikan manfaat signifikan.
"Banyak masjid yang mubazir, kadang dia bikin (lantai) marmer tapi kemudian dikasih lagi karpet. Padahal marmer lebih mahal daripada karpet, jadi kasihan marmernya itu ditutup dengan karpet," katanya.
Selain pedoman membangun masjid, JK juga mengatakan pentingnya mengatur suara pengajian di masjid dengan menggunakan pengeras suara. Menurut Wapres, pengajian sebelum kumandang adzan di masjid sebaiknya dilakukan tidak lebih dari lima menit, dan tanpa menggunakan rekaman kaset.
Tingkat volume pengeras suara juga sebaiknya tidak melebihi jarak 300 meter dari masjid tersebut agar tidak terjadi sahut-menyahut suara pengajian dari satu masjid ke masjid lainnya.
"Pengajian itu mesti langsung, dan jangan lebih dari lima menit. Ini kadang-kadang jam 16.00 sudah ngaji, pasang keras-keras, kemudian baru marbotnya tidur. Saya minta volumenya itu jangan lebih dari 300 meter jaraknya didengar, karena masjid yang lain juga ada," jelasnya.
Oleh karena itu, Wapres berharap penelitian terkait pedoman pembangunan masjid di Indonesia dapat menghasilkan rekomendasi yang dapat diterapkan masyarakat dalam membangun tempat ibadah umat Islam.
"Itulah yang menjadi salah satu bagaimana caranya masjid lebih bermanfaat, karena masjid itu pada dasarnya dikelola oleh masyarakat secara bersama-sama," ujarnya.
Baca juga: Wapres isi kajian dzuhur masjid BI
Baca juga: Wapres: jangan sampai masjid kampus dimasuki paham radikal
Baca juga: Wapres minta bentuk kurikulum khotbah masjid kampus
Baca juga: Wapres ingatkan pentingnya kualitas sistem suara di masjid
Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018