Kuala Lumpur (ANTARA News) - Polisi Malaysia menembak dan mencederai pengunjuk rasa serta menahan 23 orang ketika terjadi kerusuhan pada suatu unjuk rasa politik di Negara Bagian Terengganu, kata polisi dan tokoh oposisi, Minggu. Kepala kepolisian Terengganu, mengatakan aparat terpaksa melepaskan tembakan karena pengunjuk rasa mulai melemparkan batu dan botol saat polisi akan membubarkan mereka pada unjuk rasa yang terjadi Sabtu malam. "Saat seorang polisi terkena kepalanya, dia terpaksa menggunakan senjatanya dan menembak untuk membela diri," kata Ayub Yaakob kepada kantor berita resmi Malaysia, Bernama. "Tembakan itu mampu memaksa para penyerang kabur," katanya lalu mengatakan bahwa 23 orang ditangkap karena melakukan berbagai pelanggaran. Unjuk rasa yang diselenggarakan partai-partai oposisi itu mengajak agar terselenggara pemilihan umum yang bebas dan adil. Ayub mengatakan terdapat dua pria yang luka akibat penembakan itu namun Syed Azman Syed Ahmad dari partai PAS kepada AFP mengatakan hanya seorang pengunjuk rasa yang tertembak dan dirawat di rumah sakit dalam kondisi kritis. Syed Azman mengatakan kekerasan terjadi karena polisi menembakkan gas air mata dan menggunakan meriam-meriam air untuk membubarkan aksi damai itu. Dia mengemukakan situasi menjadi tegang karena polisi tidak membolehkan para orator meneruskan pidato. "Polisi mengeluarkan perintah untuk menangkap saya dan para orator lainnya bersamaan dengan itu, polisi menembakkan gas air mata dan menggunakan meriam air untuk membubarkan massa," katanya.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007