Sydney (ANTARA News) - Presiden China Hu Jintao dan seorang wakil dari presiden Taiwan, musuh bebuyutan Beijing melakukan satu pertemuan yang jarang sekali terjadi di KTT Asia Pasifik di Sydney, Australia di tengah-tengah hubungan yang tegang menyangkut usaha Taipei untuk menjadi anggota PBB. Seorang anggota delegasi Taiwan mengatakan pembicaraan di Sydney, Sabtu antara Hu dan Stan Shih, yang mewakili Presiden Taiwan Chen Shui Bian yang pro kemerdekaan itu, berlangsung sekitar 5 sampai 10 menit, ia tidak merinci apa yang mereka bicarakan. Beijing menganggap Taiwan bagian dari wilayah China dan mengatakan akan menggunakan kekuatan militer jika perlu untuk mencegah pulau yang demokratis dan memiliki pemerintahan sendiri itu mengumumkan kemerdekaan resmi. Partai Progresif Demokratik (DPP) yang dipimpin Chen membuat marah China dengan rencana-rencana untuk menyelenggarakan referendum, bersamaan dengan presiden presiden Maret tahun depan, tentang apakah Taiwan akan bergabung atau tidak dengan PBB. Beijing menganggap rencana itu sebagai satu usaha menuju kemerdekaan yang akan menggangu status quo yang relatif stabil. Ketika Hu bertemu dengan Presiden AS George W Bush pekan lalu ia mengatakan "peringatan lebih keras" perlu diberikan kepada Taiwan tentang referendum Maret mendatang itu. Suratkabar Taipei Times yang pro DPP mengatakan Shih dan Hu hanya berbicara sebentar. Shih tidak memiliki waktu untuk menyampaikan satu undangan dari Chen kepada Hu untuk mengunjungi Taiwan, tapi mengatakan ia akan berusaha melakukan hal itu, Minggu. "Ia sangat mudah bergaul," kata suratkabar itu mengutip pernyataan Shih tentang Hu. "Saya dapat merasakan niat-niat baiknya. "Kami duduk dan berbicara sewaktu istrahat dan ia menanyakan di mana saya dapat berbicara dalam aksen Mandarin. Saya menjawab kampung halaman saya di Lukang, kota terbesar Taiwan kedua di mana 200 tahun lalu orang-orang China dari Quanzhou menetap." Foto-foto dari pertemuan itu menunjukkan Shih dan Hu duduk berdampingan di kursi tersenyum sementara para pemimpin lainnya di pertemuan Korjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) duduk tidak jauh dari mereka, termasuk Presiden Filipina Gloria Macapagal Arroyo. Jurubicara Kemlu China Lim Jianchao seperti dikutip Reuters mengatakan Sabtu petang ia tidak tahu tentang pertemuan itu dan Kemlu tidak memiliki komentar, Minggu setelah foto-foto itu diperoleh. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007