Jakarta (ANTARA News) - Stasiun televisi Jepang membatalkan penampilan grup K-pop terkemuka BTS akibat kontroversi kaos bergambar bom atom yang dikenakan salah satu anggotanya tahun lalu untuk merayakan kemerdekaan Korea dari Jepang setelah Perang Dunia II.
"BTS takkan tampil di program 'Music Station' di TV Asahi yang dijadwalkan pada 9 November," kata Big Hit Entertainment di laman resmi BTS untuk penggemar Jepang, Kamis (8/11) seperti dikutip kantor berita Yonhap, Jumat.
"Kami minta maaf atas keputusan ini, tapi (BTS) akan kembali untuk kalian dengan musik dan penampilan yang lebih baik."
TV Asahi juga melaporkan keputusan itu pada hari yang sama, mereka menyatakan, "Desain kaos yang dipakai anggota BTS menimbulkan kontroversi, yang dilaporkan sebagian media.
Stasiun televisi saat itu mengatakan mereka bicara dengan label rekaman BTS mengenai alasannya mengenakan kaos itu dan memutuskan untuk membatalkan penampilan mereka.
Bulan lalu, surat kabar Jepang mengkritik BTS karena "melakukan aktivitas anti-Jepang", karena kaos yang dipakai oleh Jimin dan pesan yang diunggah di media sosial oleh RM sang pemimpin pada 15 Agustus, pada Hari Kemerdekaan Korea.
Kaos itu bertuliskan kata-kata "Patriotisme", "Sejarah Kami", "Kebebasan" dan "Korea" di antara foto-foto hitam putih asap membubung yang terjadi setelah ledakan bom atom dan orang-orang Korea yang merayakan berakhirnya penjajahan Jepang pada 1945.
RM menulis di Twitter saat peringatan kemerdekaan Korea pada 2013, "Tidak ada masa depan untuk negara yang melupakan sejarah. Saya berterima kasih pada para pejuang kemerdekaan Korea. Hore untuk kemerdekaan Korea!"
BTS membatalkan kepergian ke Jepang pada Kamis malam untuk tampil di acara televisi itu. Mereka akan menggelar tur di Jepang berjudul "Love Yourself" seperti yang sudah dijadwalkan, mulai di Tokyo pada 13-14.
Baca juga: Steve Aoki sebut BTS perlihatkan potensi Asia pada dunia
Penerjemah: Nanien Yuniar
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018