Markas Besar PBB, New York, (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Ban Ki-Moon, dan Dewan Keamanan (DK) PBB, mengutuk keras bom bunuh diri yang menewaskan paling sedikit 22 orang di Aljazair yang terjadi 6 September. Sekretaris Jenderal PBB mengutuk keras aksi teroris yang dilaporkan ditujukan kepada konvoy kendaraan Presiden Abdelaziz Bouteflika yang sedang berkunjung ke kota Batna di Aljazair bagian timur, ungkap pernyataan pers dari kantor Ban, seperti dikutip IINA. Sekretaris Jenderal PBB yang sedang berkunjung ke Chad, kembali minta masyarakat internasional bekerjasama untuk menolak serta memerangi terorisme dalam semua bentuk. DK PBB dalam pernyataan yang dibacakan ketua (bergilir) untuk bulan September, yaitu Dubes Prancis untuk PBB, Jean-Maurice Ripert, sangat mengutuk keras serangan teroris di Batna itu. Sementara itu dari Dellys, Aljazair, AFP melaporkan serangan bunuh diri baru yang terjadi pada Sabtu menewaskan paling tidak 28 orang. Setelah serangan tiga hari lalu di kota Batna, pada Sabtu terjadi serangan bunuh diri dengan menggunakan kendaraan yang menerobos barak angkatan laut di kota pelabuhan, Dellys. Sekitar 60 orang cedera dan sebagian besar korban meninggal adalah anggota angkatan laut penjaga pantai. Satu minibus yang biasa digunakan untuk mengantar pasokan ke barak tersebut, menerobos pintu belakang dan berhasil masuk sejauh 20 meter ke dalam pangkalan lalu meledak, kata para saksi mata. Kekuatan ledakan itu meruntuhkan sebagian besar bangunan di barak tersebut. Satu tahun lalu, pemerintah Aljazair menyatakan kemenangan atas kaum militan dalam perang yang telah merenggut 150 ribu korban jiwa. Namun, pada April terjadi serangan bom mobil yang menyebabkan 33 tewas dan 220 cedera. Tiga bulan kemudian, 10 tentara tewas dan 35 orang terluka saat terjadi aksi bunuh diri dengan menggunakan sebuah truk bermuatan penuh bahan peledak, yang masuk ke barak tentara di Lakhdaria. (*)
Copyright © ANTARA 2007