Hal ini disebutkan Fandi menjelang pertandingan skuatnya menghadapi Indonesia pada laga Grup B Piala AFF 2018 di Stadion Nasional, Singapura, Jumat (9/11).
"Butuh polisi patroli untuk menghentikan Febri," kata Fandi di Stadion Nasional, Singapura, Kamis.
Pendapat setengah bercanda itu tidak dikeluarkan Fandi begitu saja. Febri Hariyadi memang sempat membuat skuatnya menderita ketika timnas U-23 Indonesia bersua Singapura dalam pertandingan persahabatan di Singapura, Maret 2018.
Saat itu, Febri membuat satu gol dan dua assist untuk membawa Indonesia menang dengan skor 3-0.
"Sulit untuk mengawalnya. Dia pemain yang sangat bagus. Yang bisa kami lakukan untuk laga besok adalah menjalankan rencana permainan dengan disiplin," kata Fandi.
Namun, pria yang sempat melatih klub Pelita Jaya di Indonesia tersebut mengaku tidak akan memfokuskan penjagaan kepada Febri. Sebab, dia menganggap semua pemain Indonesia berbahaya.
Selain Febri, nama lain seperti penyerang Alberto "Beto" Goncalves juga dianggap dapat membahayakan pertahanan timnya.
Indonesia, kata Fandi, merupakan tim dengan penguasaan bola yang baik dan memiliki pemain dengan teknik individu mumpuni.
"Karena itulah kami harus mewaspadai semua pemain Indonesia," tutur Fandi.
Sementara kapten timnas Singapura Hariss Harun meminta timnya berlaga dengan percaya diri sembari fokus menghambat pergerakan Indonesia.
"Ini akan menjadi laga yang bertempo cepat. Kami sudah menyiapkan diri dengan baik dan penting untuk menjaga mental agar tetap bagus. Kami berharap dapat menampilkan kinerja maksimal di pertandingan besok," kata Hariss.
Timnas Indonesia menghadapi Singapura dalam laga tandang Grup B Piala AFF 2018 pada Jumat (9/11) di Stadion Nasional, Singapura, mulai pukul 20.00 waktu Singapura atau pukul 19.00 WIB.
Indonesia membutuhkan tiga poin guna memuluskan jalan lolos dari Grup B yang, selain Singapura dan Indonesia, juga diisi Timor Leste, Filipina dan juara bertahan Thailand.
Baca juga: Bima prediksi laga Indonesia versus Singapura bakal ketat
Baca juga: Bongkar pertahanan Singapura, Indonesia andalkan kecepatan sayap
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2018