"Tingkatkan kompetensi kita. Saya yakin ekonomi syariah akan melompat perkembangannya apalagi dengan dorongan dan motivasi seperti adanya anugerah (di bidang itu)," ujar dia dalam acara Anugerah Syariah Republika 2018, di Jakarta, Kamis malam.
Mengutip sebuah data, Ma'ruf menyebut laporan keuangan syariah di Indonesia sudah mencapai 8,47 persen. Merujuk ini, dia meyakini ke depannya ekonomis syariah bisa lebih kuat dalam rangka menguatkan ekonomi nasional.
"Alhamdulillah, menurut laporan keuangan syariah kita sudah mencapai 8,47 persen. Kita memandang dengan penuh optimisme bahwa ke depan ekonomi syariah bisa lebih kuat dalam rangka menguatkan ekonomi nasional," tutur dia.
Dia bersyukur Indonesia saat ini sudah menjadikan ekonomi syariah sebagai sistem nasional, selain sistem konvensional yang sudah ada. Bahkan, negara ini sudah memiliki Komite Nasional Keuangan Syariah yang diketuai Presiden Joko Widodo.
Dalam kesempatan itu, Pemimpin redaksi Republika, Irfan Junaidi mengungkapkan, pemberian anugerah menjadi salah satu cara untuk mendorong perekonomian syariah di Indonesia semakin maju.
"Acara ini kami gelar sebagai sumbangsih Republika untuk mendorong perekonomian syariah bertambah maju. Kami terus mendorong pejuang syariah. Alhamdulillah ini kali kedua yang kami gelar. Mudah-mudahan bisa menambah semangat pejuang syariah," tutur dia.
Lebih lanjut, Irfan mengatakan penilaian anugerah dilakukan seobjektif mungkin oleh ini juri dari internal dan eksternal. Ada 11 kategori penganugerahan dalam perhelatan itu.
Turut hadir dalam kesempatan itu, Menteri Agama, Lukman Hakim, Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, Menteri Pariwisata, Arief Yahya, Menteri PAN Reformasi Birokrasi, Syafruddin, sejumlah direksi BUMN dan perbankan syariah.
Pewarta: Lia Santosa
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018